Pendakian Gunung Anjasmoro 2.282 mdpl via Wonosalam - Manusia Lembah

Pendakian Gunung Anjasmoro 2.282 mdpl via Wonosalam

Nama Gunung Anjasmoro mungkin terdengar aneh karena belum menyebar luas di kalangan pecinta hikingMeski berdekatan dengan gunung-gunung terkenal seperti Gunung Arjuno, Gunung Welirang dan Gunung Argowayang, popularitas Gunung Anjasmoro masih sangat minim. 

Namun, di kalangan pendaki penyuka kesepian, pasti pendakian Gunung Anjasmoro sudah masuk di dalam daftar. Apalagi dengan tinggi 2.282 mdpl, gunung ini bisa didaki dalam waktu singkat, cocok untuk pendaki dengan jadwal padat yang butuh refreshing sejenak.

Gunung Anjasmoro masuk dalam wilayah Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu, Jawa Timur. Ada dua jalur pendakian Gunung Anjasmoro, yaitu :
  1. Pendakian via Wonosalam Jombang (2.282 mdpl)
  2. Pendakian via Pabrik Jamur Cangar (2.258 mdpl)

Transportasi ke Basecamp Wonosalam 

Untuk ke basecamp pendakian belum ada angkutan umum, tetapi untuk ke Wonosalam, bisa menggunakan beberapa alternatif rute, yaitu :
  1. Dari Surabaya : Surabaya - Mojokerto - Terminal Mojoagung belok kiri - Pasar Mojoduwur lurus - Pertigaan Pengaron Lurus - Desa Ngrimbi - Desa Pulosari - Wonosalam.
  2. Dari Nganjuk : Nganjuk - Kertosono - Lurus arah Jombang - Jombang - Terminal Mojoagung belok kanan - Pasar Mojoduwur Lurus - Ngaron - Ngrimbi - Pulosari - Wonosalam.
  3. Dari Diwek/Tebuireng : Pertigaan Pasar Diwek - Arah Mojowarno - Arah Desa Penggaron - Ke kanan arah Desa Ngrimbi - Pulosari - Wonosalam.

Info & Tips :
  • Sudah ada trayek bus jurusan Mojoagung - Wonosalam.
  • Untuk sampai ke basecamp bisa menyewa ojek di area pasar Wonosalam. Ojek dengan tarif tawar menawar ±Rp.50.000. Ojek hanya sampai jam 12.00.
  • Jika menggunakan transportasi umum, angkot dari Mojoagung ke Pasar Wonosalam hanya sampai jam 10.00.

Untuk ke basecamp pendakian, bisa langsung ke Pasar Wonosalam. Setelah mentok, ada pertigaan bisa ambil kanan atau kiri karena akan bertemu di tujuan akhir yaitu Masjid Jabal Nur. Dari Pasar Wonosalam jika belok kiri akan masuk Desa Carangwulung. 

Dari desa tersebut amati petunjuk arah ke Kampung Jawi. Ikuti jalur aspal menanjak dan jika ada pertigaan, ambil arah kanan. Jika bingung jalur, jangan ragu tanya ke warga sekitar karena sebagian besar sudah tau letak basecamp pendakian "Pos Kancil".

Ikuti jalur hingga sampai di Masjid Jabal Nur yang ada di sudut kanan jalan. Basecamp Gunung Anjasmoro ada di sebelah Masjid Jabal Nur dengan banner yang sudah terpampang jelas.

Basecamp Pos Kancil

Peta Jalur Pendakian Gunung Anjasmoro via Wonosalam

Pendakian via Wonosalam ini juga dikenal dengan pendakian via Carangwulung. Di basecamp bernama Pos Singgah Kancil ini bisa beristirahat sekaligus melakukan simaksi pendakian. 

Pendakian Gunung Anjasmoro

Basecamp - Pos 1

Dari basecamp, pendakian dimulai dengan menyeberang jalan ke arah kiri dan menyusuri jalan sempit di belakang perkampungan. Disini jalur sudah mulai menanjak karena perkampungan tepat berada di kaki bukit. 

Jalur pendakian Gunung Anjasmoro diawali dengan menyusuri kebun penduduk dan kandang-kandang kambing yang ada di sepanjang kaki bukit. Sudah ada petunjuk arah di setiap percabangan.

Trek awal ini masih jalur yang menanjak konstan dan tidak rapat dengan tujuan utama puncak bukit. Di sepanjang jalur adalah pipa-pipa air, tapi bukan disini sumber air nya, jadi skip saja. Enjoy your climb.


Pos 1 - Pos Kancil

Pos 1 - Pos Kancil (Watu Tretes) adalah puncak dari bukit pertama dan lebih pantas disebut punggungan gunung. Pos Kancil berupa area datar terbuka yang menyuguhkan pemandangan perbukitan di sekelilingnya. Cukuplah beristirahat sejenak sebelum rintangan emak-emak menyerang.

Pos 1 - Pos 2

Bersiaplah merasakan the power of emak-emak selepas Pos 1. Trek menanjak ke Pos 2 ini dijuluki Tanjakan Mbok-Mbok. Trek yang ditawarkan nyaris mempertemukan lutut dan dagu yang di trek sebelumnya sempat terpisah jauh. 
Memasuki Tanjakan Mbok Mbok

Tanjakan Mbok-mbok cukup panjang dan hampir tanpa bonus. Jalur pendakian juga didominasi semak-semak rapat. Trek ini membawa masuk ke dalam hutan Gunung Anjasmoro hingga Pos 2.

Pos 2 - Salwa

Pos 2 - Pos Salwa berada di jalur pendakian, sempit dan tidak rata karena ada akar-akar pohon yang akan menjadi rintangan selanjutnya. Tempat ini cocok untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan pendakian

Pos 2 - Pos 3

Jalur pendakian Gunung Anjasmoro tidak berbeda jauh dengan trek sebelumnya, tetapi lebih kalem dibanding tanjakan mbok-mbok. Setelah melalui pepohonan bambu, itu adalah tanda-tanda mendekati pos 3.

Pos 3 - Pos Bambu

Pos 3 - Pos Bambu (Pring Rusak) berupa area datar, bisa untuk 5 tenda isi 3/4. Selain teduh dan rata, ada sumber air di Pos 3. Untuk ke sumber air, ikuti jalur menurun di area pepohonan bambu. Sumber air di Pos 3 berupa sungai kecil dengan kucur bambu. 

Berada di area luas yang tertutupi oleh pepohonan bambu dan pepohonan hutan yang tinggi menjulang, berdiam diri sejenak atau ngadem di tempat ini sangat asyik guys!.


Sumber Air Pos 3
Area sumber air ini masih bersih dan tidak ada sampah. Jika ada kesempatan, membersihkan diri bagaikan bidadari juga tak ada salahnya, tapi jangan mencemari aliran air dengan bahan kimia. Quite natural.

Pos 3 - Puncak Bayangan

Dari Pos 3, pendakian Gunung Anjasmoro dilanjutkan dengan kembali bergulat dengan tanjakan yang belum ada habisnya. Jalan setapak jalur pendakian sudah sangat jelas dan lebar. Tanjakan juga masih wajar, tidak seperti tanjakan mbok-mbok.

Trek Rimbun ke Puncak Bayangan

Puncak Bayangan

Pos Bayangan berupa area datar yang cukup terbuka dan cukup untuk 3 tenda isi 3/4. Dari Pos Bayangan tampak jelas puncak Gunung Anjasmoro di depan mata (yes..!), yang dihalangi oleh sebuah bukit lagi di depannya (ouch...). Ya... masih ada satu bukit lagi yang harus dilalui untuk sampai ke puncak tujuan.

Puncak Bayangan - Puncak Anjasmoro

Dari Puncak Bayangan, jalur pendakian Gunung Anjasmoro dilanjutkan dengan menyusuri trek menurun ke kiri menembus semak yang cukup rapat. Ini adalah  salah satu bagian yang paling malas dari pendakian Gunung Anjasmoro setelah tanjakan mbok-mbok karena tentu saja trek akan kembali naik setelah ini. 

Selain jalur ini, ada cara dari Puncak Bayangan yang tidak perlu turun bukit kemudian naik lagi yaitu terbang. --Note : khusus pendekar--.

Sampai di puncak bukit, sebelah sisinya adalah area terbuka yang menampakkan perbukitan indah. Jangan terburu-buru ke puncak, enjoy your trip, karena jalur tidak akan seberat sebelumnya. Setelah melewati puncak bukit, tanjakan terakhir menyambut untuk sampai ke puncak Anjasmoro. 

Puncak Gunung Anjasmoro

Puncak Gunung Anjasmoro disebut dengan Puncak Cemoro Sewu, memiliki ketinggian 2.282 mdpl. Berupa area lapang yang lebar dan masih dikelilingi pepohonan hutan. Area puncak ditandai dengan bendera Indonesia dan plakat. 

Gugusan pegunungan Anjasmoro ini terdiri dari banyak gunung yang dipisahkan jurang, dengan medan yang masih belum terjamah manusia. Setidaknya ada 40+ puncak yang tersembunyi di Gunung Anjasmoro. 

Di puncak Gunung Anjasmoro yang teduh ini, banyak aktivitas yang bisa dilakukan, mulai foto-sebagai formalitas, duduk santai, makan, masak, tidur atau lanjut ke Watu Lapis dan area berfoto di depan. 

Di kanan dan kiri puncak, ada puncak-puncak lain yang lebih rendah dan juga lebih tinggi, namanya puncak tusuk gigi. Sepertinya memang belum ada yang pernah ke puncak tusuk gigi Gunung Anjasmoro, karena bukan seperti puncak Tusuk Gigi di Gunung Raung.

Tips Pendakian Gunung Anjasmoro :

  1. Gunakan Peralatan dan Perlengkapan Mendaki Gunung yang lengkap untuk kenyamanan dan keamanan.
  2. Jangan merusak atau melubangi pipa-pipa air yang ada di sepanjang jalur. Ada bagian sendiri untuk pendaki yaitu sumber air di Pos 3.
  3. Jalur pendakian cukup berdebu saat musim kemarau khususnya di tanjakan mbok-mbok, persiapkan masker dan kacamata jika perlu.
  4. Camp yang strategis ada di Pos 3 karena ada sumber air melimpah. Jika ingin melanjutkan perjalanan, bisa juga camp di Puncak Bayangan. 
  5. Gunakan sumber air dengan sewajarnya. Jangan mencemari sumber air dengan bahan kimia seperti sabun. Jika ingin mencuci peralatan atau buang air, jangan sampai mencemari sumber air yang masih terjaga kebersihannya.
  6. Selain untuk camp, barang yang dirasa memberatkan sebaiknya ditinggal di Puncak Bayangan. Jangan lupa untuk diambil lagi. 
  7. Pertimbangkan cuaca jika ingin melanjutkan pendakian ataupun melanjutkan ke puncak.
  8. Gunakan celana panjang atau gaiters untuk mencegah pacet. Meski jarang dan dibilang tidak ada, mereka ada di sekitar kita.
  9. Hati-hati jika berniat membuat api unggun di area hutan Gunung Anjasmoro yang terbilang lebat. Baca : Cara Membuat Api Unggun yang Aman
  10. Waspadalah saat turun malam dari Pos 1 ke basecamp, karena jika salah jalur, bisa nyasar ke warung mie ayam yang lumayan jauh dari basecamp. Kalau buka ya syukur... kalau tutup ya sukurin. Sudah ada petunjuk arah di persimpangan.
  11. Jangan membuang sampah sembarangan, bawa turun sampah dan jangan melakukan vandalisme.

Cheers...

Estimasi Waktu Pendakian Gunung Anjasmoro :

Basecamp - Pos 1 : 1 jam
Pos 1 - Pos 2 : 1 jam 20 menit
Pos 2 - Pos 3 : 45 menit
Pos 3 - Puncak Bayangan : 1 jam 10 menit
Puncak Bayangan - Puncak Cemoro Sewu : 30 menit

Informasi Gunung Anjasmoro via Wonosalam :

  • Tinggi : 2.282 mdpl
  • Wilayah : Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Batu. 
  • Kawasan : Tahura R. Soerjo 
  • Puncak : Puncak Cemoro Sewu
  • Sumber Mata Air : Pos Bambu
  • Camp Ideal : Pos Bambu
  • Durasi Pendakian Normal : 2 hari
  • Wisata Sekitar : Kampoeng Djawi, Pemandian Sumberboto, Candi Arimbi
  • Lokasi Basecamp Wonosalam : Segunung, Carang Wulung, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur  (Map : Klik Disini)
  • Kontak Basecamp Wonosalam : 0823-3753-5342
  • Simaksi : Rp.10.000/orang