Pendakian Gunung Muria 1.700 mdpl via Rahtawu (Jalur Natas Angin) - Manusia Lembah

Pendakian Gunung Muria 1.700 mdpl via Rahtawu (Jalur Natas Angin)

Gunung Muria mungkin tidak terlalu populer, tetapi bagi pendaki di sekitaran pantai utara Jawa Tengah, Gunung Muria sangat populer. Bukan hanya pemandangannya yang indah, tetapi juga terdapat masjid dan makam salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Muria atau Raden Umar Said. 

Dulunya, gunung ini dipisahkan oleh Selat Muria dari Pulau Jawa, sebelum selat Muria tertutup sekitar abad 17 - 18. Gunung stratovolcano ini masuk dalam Kabupaten Kudus di sisi selatan, Kabupaten Jepara di sisi barat dan Kabupaten Pati di sisi timur. Gunung ini memiliki ketinggian 1.602 mdpl, tetapi ada juga yang menyebutkan tingginya 1.625 mdpl hingga 1.700 mdpl di puncak tertingginya. 

pendakian gunung muria
Gunung kecil-kecil cabe rawit ini memiliki jalur pendakian yang cukup panjang. Gunung ini memiliki banyak puncak, seperti Puncak 29 (sanga likur), Puncak Abiyoso, Puncak Argowiloso, Puncak Agrojembangan dan Puncak Natas Angin dengan ketinggian 1.700 yang populer di kalangan pendaki dengan jalur naga'nya. 

Dari sekian banyak puncak, hanya puncak Natas Angin dan Puncak B29 yang banyak diminati para pendaki. Sedangkan di puncak Abiyoso terdapat Petilasan Eyang Begawan Abiyoso yang digunakan untuk para penggiat spiritual. Jadi, tidak hanya kegiatan pendakian saja, ada banyak misteri Gunung Muria yang bakal menjadi cerita menarik di dalam pendakiannya. 

Cara ke Basecamp Gunung Muria (Rahtawu)

Ada dua jalur pendakian Gunung Muria, yaitu melalui Desa Rahtawu di Kabupaten Kudus dan Desa Tempur di Kabupaten Jepara. Jalur kedua desa tersebut akan bertemu setelah Pos 4 Sendang Buton. 

Alternatif cara ke basecamp Gunung Muria jalur Natas Angin yang mudah adalah dengan naik kereta api tujuan Semarang. Kemudian lanjut bus ke Kudus. Sampainya di Kudus, langsung menuju ke titik pendakian di Desa Rahwatu, Gebog yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota (30 menit) dengan kendaraan roda dua atau roda empat. 

Info & Tips :
  • Selain kereta api, bisa langsung naik bus tujuan Kudus. 
  • Trasportasi ke Desa Rahtawu hanya bisa diakses dengan kendaraan pribadi atau ojek online, karena tidak ada transportasi umum ke desa ini. 

Sudah ada petunjuk arah jalur pendakian dan informasi letak basecamp (di kiri jalan). Desa Rahtawu merupakan desa wisata yang cukup diminati wisatawan. Gunung Muria adalah salah satu spot wisata yang banyak didaki para pendaki maupun penggiat spiritual. Jadi, sudah ada basecamp dengan fasilitas tempat parkir, kamar mandi, toilet, warung kecil dan gubuk untuk istirahat. 

Pendakian Gunung Muria

Basecamp - Pos 1

Dari basecamp, pendakian dimulai dengan jalur cor-cor'an ke kiri. Jalan cor-cor'an ini cukup sempit dan biasanya masih dilewati masyarakat untuk ke kebun. dai jalan ini tampak sungai di sebelah kanan dan beberapa rumah pedesaan yang masih terlihat. Di depan, tampak salah satu puncak lancip Gunung Muria. 

jalur natas angin

Jalur kecil ini tidak terlalu menanjak, tapi cukup bisa membuat lelah. Jalan cor-cor'an cukup panjang hingga kemudian berganti menjadi trek tanah padat rapi hingga sampai di Pos 1. Pos 1 hanyalah sebuah plang, tidak ada yang istimewa dan cenderung lebih membuat malas karena sepanjang pendakian panjang dari tadi masih mencapai 507 mdpl. Hehehe... sabar.

Pos 1 - Pos 2

Melanjutkan jalan yang masih sama, jalur pendakian masih berupa tanah padat, sempit, dikelilingi pepohonan hutan. Mendekati Pos 2, akan terdengar sumber air, karena di depan memang ada sungai yang harus diseberangi. Namun tenang, batuan kalli masih mendominasi, jadi dijamin sepatu masih aman, kecuali sungai banjir gaess. 

jalur natas angin
Pos 2
Pos 2 berada tepat di sebelah kiri setelah menyeberang sungai. Lokasinya di sisi sungai bisa dibilang cukup istimewa karena terdapat gubuk untuk beristirahat sejenak. Tempat ini sangat strategis untuk ngopi sejenak karena terdapat sumber air melimpah, tapi jangan camping karena area pos 2 area batuan. 

Pos 2 - Pos 3

Siapkan tenaga dari Pos 2 karena jalur pendakian akan semakin mananjak. Selepas area batuan sungai, jalur pendakian kembali ke area tanah padat menanjak karena mulai melewati lereng gunung. Jalan akan terus menanjak ringan hingga Pos 3. 

jalur natas angin
Pos 3
Pos 3 adalah salah satu pos strategis di gunung Muria, karena terdapat warung kecil di area datar yang cukup luas. Ada beberapa dudukan di area warung sebagai tempat beristirahat maupun bercengkerama. Pos 3 sangat sejuk dan teduh. Di kejauhan, tampak air terjun mini tampak, menambah keasrian suasana. 

Ada berbagai minuman dan makanan ringan yang dijual di Pos 3. Sebaiknya, sebelum melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya, sangat direkomendasikan mengisi energi disini, karena trek selanjutnya benar-benar trek php alias pemberi harapan palsu. 

Pos 3 - Pos 4

Selepas Pos 3, trek pendakian masih sama seperti sebelumnya, berupa trek tanah padat sempit dengan tanjakan yang melelahkan. Sebenarnya jalur pendakian tidak terlalu menanjak curam, tetapi berbelok-belok (zig zag) seperti jalur pendakian di Gunung Andong. Bedanya, ini lebih banyak dan panjang. Jadi jangan heran kalau terasa bosan di sepanjang jalur menuju pos 4. 

Ada area kecil di sebelah kanan jalur pendakian yang bisa dijadikan tempat istirahat, tetapi hanya duduk saja. Selanjutnya, trek menanjak konstan dan berliku-liku akan kembali menyambut hingga percabangan jalur. 

jalur natas angin
Simpangan Pos 4
Pos 4 merupakan percabangan, dimana jika ke kiri arah ke Sendang Suci (25 m), sedangkan ke kanan ke arah Pertapaan Eyang Abiyoso (380 m). Pilihan ketiga adalah turun lagi (2,637 km). Hehehe... Jangan menyerah dulu, karena perjalanan sudah tidak lama lagi. 

sendang suci jalur natas angin

Sendang Suci merupakan tempat penyimpanan air di jalur pendakian gunung Muria. Pemandangan alam di depan sendang suci cukup memanjakan mata. Siapapun tidak diperkenankan mandi di dalam bak sendang suci, karena air ini disucikan dan dimanfaatkan untuk para penggiat spiritual.

Pos 4 - Pos 5

Sesuai informasi yang tertera di plang pos, pendakian hingga ke pos selanjutnya masih 380 meter lagi dengan trek tanah padat berliku yang sama. Jangan bosan dulu, karena puncak Abiyoso tidak jauh lagi. Mendekati Pos 5, jalur pendakian berupa tanah padat kecil menyerupai tangga dengan dinding bukit di sebelah kanan yang sudah dilengkapi tali webbing untuk membantu pendakian. 

Setelah jalur tersebut, tibalah di gerbang pertapaan dengan aksara jawa sebagai petunjuknya. Ada lampu solar cell yang menerangi area gerbang. Di depan gerbang ada pos 5, berupa gubuk kecil sebagai tempat pendataan pengunjung. Meski terlihat sunyi, di area tempat pertapaan ini sebenarnya banyak orang lho!.

 
pertapaan eyang abiyoso
Pertapaan Gunung Muria
Area pertapaan Eyang Abiyoso cukup luas. Salah satu puncak gunung Muria ini berupa dataran dengan beberapa bangunan di sekitarnya, seperti kampung mini di atas gunung. Di area pertapaan ini bukan hanya ada pendaki gunung saja, tetapi juga penggiat spiritual. Jadi jangan camp sembarangan ya!.

Ada beberapa tempat khusus di area Puncak Abiyoso ini, dan untuk camping area juga ada sendiri. Jadi jika tidak tahu area camp, sebaiknya tanya penjaga pos pendataan dimana lokasi yang tepat untuk camp agar tidak mengganggu peziarah. Perlu dingat bahwa dilarang membuat suara gaduh di area Puncak Abiyoso. 

puncak abiyoso
Warung di Puncak Abiyoso
Di area yang menyerupai kampung mini ini terdapat Pertapaan Eyang Abiyoso, Pertapaan Eyang Pulosoro, Pertapaan Eyang Putri Sekembaran, Musholla, WC Umum, Gudang, beberapa warung, area perkemahan dan tempat diesel. Fasilitas yang lengkap dengan pemandangan yang sejuk ini pasti membuat siapapun betah berlama-lama disini. 

Puncak Abiyoso - Petilasan Soekarno

Dari Pertapaan Abiyoso ke Puncak Gunung Muria ada dua jalur yaitu jalur naga dan jalur bebek yang ada di samping Pertapaan Eyang Putri Sekembaran. Untuk ke puncak Natas Angin lewat jalur naga, pendakian dilanjutkan dengan menuruni area Puncak Abiyoso, ke sisi lereng gunung untuk naik ke bukit selanjutnya. Dari sini pemandangan pegunungan Muria terlihat indah meski sebentar. 


Setelah menyisiri lereng, jalur pendakian kembali masuk ke dalam hutan dan lanjut menyusuri trek menanjak. Tidak terlalu terpaut jauh, ada sebuah gubuk di area datar yang bisa dijadikan tempat istirahat. Tak jauh diatasnya juga ada bangunan lagi di sebelah kanan jalur pendakian. 

puncak abiyoso

Selanjutnya, pendakian dilanjutkan menyusuri hutan rapat dengan trek yang cenderung landai dan bercampur akar-akar pepohonan. Pada area-area menanjak, sudah disediakan webbing untuk membantu pendakian. 

Petilasan Ir. Soekarno adalah gubuk terakhir yang ditemui di lereng gunung Muria. Area ini cukup lapang dan sedikit terbuka daripada area gubuk sebelumnya. Tidak hanya gubuk, ada cekungan berisi genangan air yang diyakini tempat petilasan Ir. Soekarno. Jadi tak lupa, ada bendera Indonesia di atasnya. 

puncak abiyoso
Petilasan Ir. Soekarno

Petilasan Soekarno - Puncak Bayangan

Pendakian dari Petilasan Ir. Soekarno dilanjutkan dengan mendaki gunung menuruni lembah menuju lereng pegunungan Muria. Menuju puncak bayangan, jalurnya melipir lereng gunung, jadi view pegunungan Muria cukup memanjakan mata di sepanjang perjalanan yang berupa tanah padat dan beberapa area batuan. 

Puncak Bayangan merupakan area kecil yang ada di lereng gunung Muria, sekaligus sambutan untuk melanjutkan ke jalur naga yang terkenal itu. Dari puncak bayangan, tampak jalur naga dan puncak Natas Angin yang menunggu didepan. 

jalur naga gunung muria
Puncak Bayangan

Puncak Bayangan - Puncak Natas Angin

Dari puncak bayangan, trek pendakian melewati puncak perbukitan hijau dengan jurang di sebelah kanan. Jadi wajib hati-hati, karena jalan setapaknya juga lumayan sempit. Kemudian, di depan, puncak - puncak bukit terbuka dengan jalur setapak di tengahnya sudah menanti. Dilihat dari jauh, jalur naga ini memang indah, tetapi untuk menyusurinya hingga puncak benar-benar butuh perjuangan. 

pendakian gunung muria

pendakian gunung muria

Selepas jalur naga, jalur pendakian mulai didominasi kerikil dan bebatuan. Tanjakan jalur pendakian gunung Muria semakin terasa melelahkan. Bahkan pada beberapa bagian ada tali untuk membantu pendakian panjang. Mendekati puncak, tampak puncak Abiyoso samar-samar di kejauhan hingga sampai puncak Natas Angin. 

pendakian gunung muria
Sebelum vs Sesudah Jalur Naga

puncak natas angin
Puncak Gunung Muria

Puncak Natas Angin adalah salah satu puncak Gunung Muria yang cukup populer selain Puncak B29. Di puncak gunung Muria ini menyisakan area kecil sebagai tanda. Jangan berfikir untuk berteduh karena tidak ada pepohonan di area puncak. Di depan puncak Natas Angin, ada Puncak Songgo Langit dan jika ingin kesana, harus hati-hati karena jalannya curam. Di sebelah kiri puncak juga ada jalur yang cukup teduh, tapi... entah itu jalur kemana, atau mungkin jalur bebek?. Hm....

Tips Pendakian Gunung Muria :

  1. Gunakan Peralatan dan Perlengkapan Mendaki Gunung yang lengkap untuk kenyamanan dan keamanan. 
  2. Adanya warung di Pos 3 dan Puncak Abiyoso bisa menjadi keuntungan untuk perhitungan logistik. Warung Pos 3 biasanya tutup kalau malam. Sedangkan Puncak Abiyoso buka setiap hari karena tidak pernah sepi penggiat spiritual. Untuk kepastiannya bisa ditanyakan di basecamp
  3. Jangan mencemari sumber air di Sendang Suci, atau mandi ke dalam bak. 
  4. Pertapaan Abiyoso merupakan tempat spiritual, jagalah sikap selama pendakian.
  5. Tidak diperkenankan membuat kegaduhan (menyalakan musik keras, teriak-teriak, dst) di area Pertapaan Abiyoso. 
  6. Jangan membuang sampah sembarangan di sepanjang Gunung Muria dan jangan vandalisme.

jalur natas angin
Cheers...

Estimasi Waktu Pendakian Gunung Muria

Jalur Pendakian

Ketinggian (mdpl)

Jarak

(m)

Waktu Tempuh

Basecamp – Pos 1

… - 507

2,637

20 menit

Pos 1 – Pos 2

507 - 723

25 menit

Pos 2 – Pos 3

723 - 832

20 menit

Pos 3 – Pos 4

832 - …

40  menit

Pos 4 – Pos 5 (Abiyoso)

… - 1.480

380

10 menit

Pos 5 – Petilasan Ir. Soekarno

1.480 - …

 

20 menit

Petilasan Ir. Soekarno – Puncak Bayangan

 

10 menit

Puncak Bayangan – Puncak Natas Angin

… - 1.700

30 menit

Informasi Pendakian Gunung Muria (Jalur Natas Angin) :

  • Tinggi : 1.700 mdpl
  • Tipe : Stratovolcano
  • Wilayah : Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati. 
  • Letusan Terakhir : 320.000 tahun yang lalu
  • Puncak : Puncak 29 (sanga likur), Puncak Abiyoso, Puncak Argowiloso, Puncak Agrojembangan, Puncak Natas Angin, Puncak Songgo Langit, Puncak Gajah Mungkur.
  • Sumber Mata Air : Sendang Suci, Puncak Abiyoso. 
  • Camp Ideal : Petilasan Abiyoso. 
  • Durasi Pendakian Normal : 1 - 2 hari.
  • Tempat Keramat : Sendang Suci, Petilasan Abiyoso, Petilasan Ir. Soekarno. 
  • View Gunung : Pegunungan Muria.
  • Wisata Sekitar : Air Terjun Kali Banteng, Pemandian Alami Rahtawu, Air Terjun Kertomo, Pertapaan Eyang Loko Joyo, Makam Sunan Muria. 
  • Lokasi Basecamp Jalur Natas Angin : Rahtawu, Kec. Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Map : Klik Disini)
  • Kontak Basecamp Natas Angin : 088227953749
  • Simaksi : -