Menyusuri Pertapaan Mandalasari, Tempat Keramat Dataran Tinggi Dieng - Manusia Lembah

Menyusuri Pertapaan Mandalasari, Tempat Keramat Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng dikenal dengan tempat wisata yang menyajikan pemandangan luar biasa, seperti Gunung Prau, Bukit Sikunir, Telaga Warna dan sebagainya. Selain pesona alamnya, Dieng juga memiliki beberapa tempat yang dianggap sakral, salah satunya adalah Pertapaan Mandalasari. 

Pertapaan Mandalasari berada di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Jadi, ketika mengunjungi Telaga Warna Dieng, jangan lupakan menyusuri area pertapaan ini. Kabarnya, pertapaan ini dulunya menjadi tempat para ksatria menimba kesaktian. 

gua pertapaan telaga warna dieng
Tidak hanya peziarah, banyak wisatawan Telaga Warna juga turut menyusuri pertapaan mandalasari yang memiliki aura mistis. Di area pertapaan ini terdapat gua-gua keramat yang pernah menjadi tempat bertapa para raja, hingga mantan Presiden ke-2, Bp. Soeharto. 

Misteri Pertapaan Mandalasari

Dataran Tinggi Dieng dulunya menjadi tempat bertapa untuk mencari kesaktian. Konon, banyak mahaguru yang tinggal di kawasan ini, sehingga banyak pusaka yang tersimpan di Dieng. Hal ini membuat banyak orang mencoba peruntungan mendapatkan salah satu pusaka tersebut, khususnya di Telaga Warna. Baca : Telaga Warna Dieng - Ikon Cantik & Fenomenal Kabupaten Wonosobo 

Biasanya, pusaka yang pernah berhasil diangkat berupa keris dan batu akik. Untuk  mengambilnya tentu saja tidak mudah, karena ada beberapa ritual harus dilakukan, seperti berpuasa dan lain sebagainya. Jika berhasil, maka akan diberi tanda berupa mimpi tentang keberadaan pusaka tersebut.

Para raja Jawa dulu memang menganggap Dieng wilayah suci. Tak heran jika ada banyak candi di wilayah ini, seperti Percandian Arjuna salah satunya. Tak hanya para ksatria kerajaan saja yang pernah bertapa, tetapi pejabat juga ada. Menurut kepercayaan, urutan pertapaan di tanah Jawa selalu berakhir di kawasan Dieng.  

Kompleks Gua Pertapaan Telaga Warna Dieng

Di area pertapaan Mandalasari terdapat satu bukit pertapaan dan goa-goa dengan legenda yang berbeda. Area pertapaan ini berada di area sejuk dan dihubungkan oleh jalan setapak berpaving. 

Berikut area pertapaan yang ada di sekitar Telaga Warna Dieng :

1. Batu Tulis Eyang Purbo Waseso 

gua pertapaan telaga warna dieng

Batu tulis adalah tempat pertama yang dijumpai di kompleks pertapaan. Batu tulis merupakan batu besar yang bentuknya menyerupai wajah manusia. Menurut masyarakat sekitar, Batu Tulis adalah tempat Eyang Purba Wisesa (leluhur masyarakat Dieng) mendapat pencerahan. 

Tempat ini kerap menjadi tempat ziarah pelajar atau orangtua yang mengalami kesulitan belajar. Konon, bila orang tua yang anaknya belum bisa membaca atau menulis bisa memohon di tempat batu ini berada, maka si anak akan segera bisa membaca dan menulis.

2. Gua Semar Pertapaan Mandalasari Begawan Sampurna Jati

gua pertapaan telaga warna dieng

Gua Semar memiliki ruang sekitar 4 meter persegi yang sering digunakan untuk bertapa. Konon gua ini dijaga oleh Eyang Semar sehingga dinamakan Gua Semar. Gua ini pernah menjadi tempat bertapa para raja Jawa dan pemimpin negara Indonesia. Tahun 1974, Bp. Soeharto (mantan presiden RI ke-2) juga bertapa di gua ini.

Orang yang bertapa di gua ini dipercaya akan mendapat wahyu kasampurnaning jati (ilmu yang dapat membedakan baik dan buruk). Menurut legenda, wahyu ini diturunkan di Mandalasari (tempat tertinggi di Kahyangan) dan pertama kali didapat oleh Dewa Ismaya (Semar). Menurut juru kunci Gua Semar, Lokasi ini adalah istana terakhir Mandala Sari alias Semar. Disini Semar bersemedi abadi setelah bertapa di berbagai tempat. 

3. Gua Pengantin

gua pertapaan telaga warna dieng

Berbeda gua pertapaan sebelumnya yang terdapat bangunan kecil, gua pengantin adalah gua sempit di bawah batuan padat. Gua ini juga gua yang termuda di pertapaan Mandalasari. 

Banyak laporan dai pasangan yang pernah datang ke gua ini, lalu melanjutkan ke jenjang pernikahan. Oleh karena ini pada tahun 2005, pihak Departemen Pariwisata dan Budaya Wonosobo memberikan nama 'pengantin' pada gua ini. 

Bagi yang single, gua pengantin ini dipercaya bisa mendatangkan jodoh juga lho!. Untuk mendapatkannya harus bertapa di gua dengan syarat-syarat membawa sesajen yang akan dipandu oleh juru kunci. 

4. Gua Sumur Eyang Kumalasari 

gua pertapaan telaga warna dieng

Di dalam gua ini terdapat sebuah kolam kecil yang airnya sangat jernih dan dingin sehingga disebut Gua Sumur. Air kolam Sendang Kamulyan ini dikenal dengan nama Tirta Prawitasari yang dipercaya mempunyai tuah dan dijaga oleh Eyang Kumolosari.

Air dari gua ini sering dimanfaatkan umat Hindu dari Pulau Bali untuk upacara muspa/mebakti atau mendak tirta. Selain itu air ini dipercaya bisa membantu menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit menjadi halus. 

5. Gua Jaran Resi Kendaliseto

gua pertapaan telaga warna dieng

Gua jaran yang berarti 'kuda', dipercaya dulunya menjadi tempat bertapa Resi Kendaliseto (penunggang kuda putih). Ada legenda menarik tentang gua jaran ini. Suatu hari hujan turun sangat deras dan seekor kuda putih betina kebingungan mencari tempat berteduh. Dia berlari kesana kemari sampai akhirnya menemukan sebuah lobang besar dan masuk ke dalamnya. 

Saat keluar esok harinya, kuda putih tersebut sudah dalam keadaan bunting. Kini, sebagian orang percaya bahwa gua ini bisa membantu kaum wanita yang ingin atau kesulitan mempunyai keturunan, dengan bersemedi di dalamnya.


Itu adalah beberapa tempat pertapaan yang biasanya menjadi jujukan peziarah. Semua gua di tempat ini - kecuali gua pengantin, dibatasi dengan pintu gerbang tergembok. Jadi jika ingin masuk ke dalam gua, harus izin kepada pemangku adat setempat. 

Selain goa-goa tersebut, ada juga Gua Jimat dan Gua Petruk di Dieng yang dimanfaatkan untuk menyimpan pusaka. Gua ini menyimpan belerang sangat tinggi. (Tokoh budaya Dieng).

Percaya atau tidak, semua yang berhubungan dengan gua pertapaan di atas adalah legenda turun-temurun yang sudah dipercayai masyarakat jaman dulu dan masih dipertahankan hingga sekarang. Jadi, boleh percaya boleh tidak, tempat wisata di Dieng ini sangat menarik untuk ditelusuri, atau... ingin mencoba?

Tips Wisata di Pertapaan Mandalasari :

  1. Gunakan pakaian hangat saat berkunjung ke kawasan Dataran Tinggi Dieng. Saat musim kemarau, persiapkan jaket tebal karena suhu di Dieng bisa mencapai 0 derajat celcius. 
  2. Merupakan tempat sakral, jagalah sikap di area pertapaan. 
  3. Gunakan sandal anti selip atau sepatu untuk memudahkan trekking. 
  4. Jika ingin bertapa, sebaiknya izin ke pemangku adat lebih dahulu.
  5. Jangan mengotori area wisata dengan membuang sampah sembarangan maupun melakukan vandalisme. 

Informasi Wisata Telaga Warna Dieng : 

  • Lokasi : Dieng, Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354 (Map : Klik Disini)
  • Area : Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau)
  • Buka / Tutup : 07-00 - 17.00
  • HTM : Weekday Rp.12.000 , Weekend Rp.15.000 (domestik) ; Weekday Rp.100.000 , Weekend Rp.150.000 (mancanegara)
  • Aktivitas : Trekking, bersantai. 
  • Fasilitas : Area parkir, mushola, toilet, pos jaga, rumah makan, menara pandang, ruang meeting, shelter dan walking track, serta area outbound
  • Penginapan Terdekat : Homestay Agriya Lubis, Homestay Dieng Cool, Krisna Homestay, Homestay Kharisma, dst.
  • Wisata Sekitar : Komplek Candi Arjuna, Telaga Menjer, Bukit Sikunir, Gunung PrauKawah Sikidang, Museum Kailasa, Kawah Sileri, Candi Gatotkaca, dst.