10 Gunung Keramat yang Sarat Akan Pesugihan di Indonesia - Manusia Lembah

10 Gunung Keramat yang Sarat Akan Pesugihan di Indonesia

Gunung Keramat di Indonesia sudah banyak dikenal para pendaki. Bahkan, para pendaki maupun penggiat spiritual tahu, dimana gunung untuk pendakian dan mana gunung yang untuk mencari pesugihan. Kata 'kaya instan' inilah yang membuat beberapa orang tergiur untuk mendapatkannya, meski syarat yang harus dijalani tidak mudah.

Dulu, tempat tinggi seperti gunung dianggap sebagai tempat suci, tempat bersemayam para dewa dan makhluk-makhluk lain yang sudah ada sebelumnya. Maka, jangan heran kalau jaman dulu banyak raja-raja yang menjadikan gunung sebagai tempat bertapa mencari pesan Ilahi. Kini, justru tidak sedikit orang malah menjadikan gunung-gunung tertentu sebagai tempat memperkaya diri secara instan.

Hal ini diperkuat dengan banyaknya gunung yang justru dijadikan sebagai tempat mencari pesugihan, daripada sekedar tempat untuk berterimakasih kepada Sang Pencipta. Bahkan ada beberapa gunung di Indonesia yang sudah terkenal sebagai tempat mencari pesugihan lho!. Penasaran? Check itu out!.

Gunung Keramat Untuk Pesugihan

1. Pesugihan Gunung Kawi

Pesugihan Gunung Kawi
Ritual pesugihan Gunung Kawi tidak menjadi rahasia lagi. Gunung keramat yang memiliki ketinggian 2.551 mdpl ini menyimpan kisah mistis sejak lama dan dipercaya dapat mendatangkan berkah. Bukan tanpa sebab, konon Gunung Kawi adalah tempat pertapaan para raja di Tanah Jawa.

Berada di Desa Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Gunung ini seringkali dijadikan tempat untuk mendapatkan kekayaan. Di tempat ini ada Pohon Dewandaru yang banyak ditunggu peziarah. Katanya, bila buah atau daun yang jatuh disimpan, bisa menambah kekayaan.

Ada bermacam-macam ritual pesugihan Gunung Kawi untuk mendapatkan kekayaan, salah satunya bertapa selama 3 hari, memberikan tumbal nyawa setiap tahun dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit orang yang mengaku bahwa ritualnya berhasil. 

Ada pula Keraton Gunung Kawi yang juga menjadi pintu jalur pendakian. Di tempat ini terdapat bangunan keagamaan yang berbeda dalam satu lokasi. Justru menurut masyarakat sekitar,tidak ada ritual pesugihan Gunung Kawi seperti mitos yang diberitakan, tetapi hanya bentuk syukur dan doa melalui perantara leluhur. Baca : Keraton Gunung Kawi, Menyusuri Pertapaan Para Raja di Tanah Jawa.

2. Pesugihan Gunung Kemukus

Pesugihan Gunung Kemukus

Ini adalah gunung keramat yang sangat terkenal untuk mencari berkah, karena cara ritualnya yang nyleneh. Ritual mendapat pesugihan di tempat ini bermula dari kisah Pangeran Samudro dan Dewi Ontrowulan, ibunya sendiri. Konon di gunung keramat ini mereka melakukan hubungan terlarang tersebut.

Kisah itu dan mendasari kenapa ritual pesugihan Gunung Kemukus harus melakukan hubungan badan yang masuk dalam bagian ritual panca makaea puja. Disamping itu, ada juga yang mengatakan bahwa persyaratan harus dipenuhi seperti weton kelahiran dan jual umur. Pada akhirnya nyawa menjadi taruhannya.

Disamping sarat akan pesugihan, gunung keramat yang berada di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini telah direbranding oleh pemerintah daerah menjadi tempat wisata yang indah. Hal ini bertujuan agar Gunung Kemukus tidak selalu diidentikkan dengan ritual pesugihan.

3. Gunung Wijil

Gunung Wijil

Gunung keramat ini berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di gunung ini banyak tempat untuk ngalap berkah mulai dari makam kuno hingga pesugihan buto ijo. Disini terdapat makam kerabat Keraton Surakarta Astonohargo Mulyo Gunung Wijil, Ki Ageng Lokojoyo, Nyai Sedah Merah dan Syeh Joko, murid Joko Tingkir.

Saat malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, banyak pengunjung datang ke gunung keramat ini untuk ngalap berkah. Pengunjung yang datang ada yang hanya sekedar berziarah, tapi ada pula yang melakukan ritual pesugihan. Oleh sebab itu di gunung ini ada dua lokasi berjuluk golongan putih dan hitam.

Lokasi golongan hitam terdapat gua pesugihan yang dipercaya tempat buto ijo sebagai media pesugihan. Konon, orang yang melakukan ritual harus berani mengikat kontrak gaib dengan tumbal agar keinginannya terwujud.

4. Gunung Lawu

Pesugihan Gunung Lawu

Bukan hanya populer di kalangan pendaki, gunung keramat ini juga dikenal akan sejarahnya sebagai tempat petilasan Prabu Brawijaya V. Namun, disini juga kerap dijadikan tempat mencari kekayaan. Mitosnya, ada gua tersembunyi yang kerap didatangi pelaku pesugihan untuk ritual.

Mencari gua juga tidak sembarangan karena hanya kuncen Gunung Lawu yang tahu. Konon setelah didatangi makhluk gaib di gua, akan dibawa ke istana gaib untuk perjanjian pesugihan. Namun, tentu saja syarat utamanya adalah tumbal nyawa keluarga atau sanak saudara.

5. Gunung Gede

Pesugihan Gunung Gede

Dibalik keindahannya, gunung keramat ini ternyata banyak dikunjungi para pencari mustika kakayaan. Gunung yang berada di Jawa Barat ini memiliki pesugihan munding seuri yang cukup populer. Di sebelah tenggara gunung dipercaya tempat bersemayam Raden Surya Kencana, putra Raden Aria Wiranatudatar, pendiri Cianjur yang beristri makhluk halus.

Di bagian tenggara terdapat gubuk dengan gundukan mirip makam di dalamnya. Mencari pesugihan hanya bisa dilakukan saat bulan purnama, lalu menaburkan kembang setaman dan kemenyan di Padepokan Seuri. Kemudian, pelaku berendam di kubangan lumpur saat matahari terbenam hingga setelah fajar untuk membersihkan diri di rerumputan.

Konon, di padepokan, pelaku dapat melihat wajah anaknya akan cacat sebagai kompensasi. Dalam hal ini pelaku banyak memilih anaknya memiliki bibir sumbing. Syarat yang lain bisa berupa beberapa ekor lembu yang harus dipelihara atau dilepas di padepokan.

6. Gunung Bugel

pesugihan gunung bugel

Memang ada banyak cara untuk mendapat kekayaan instan, salah satunya dengan berjualan. Ya!, dagang sate gagak di Gunung Bugel, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, konon bisa mendapat uang banyak, karena pembelinya adalah para penghuni malam di lereng Gunung Bugel.

Konon, untuk melakukan ini harus membawa gagak hitam yang masih hidup serta memiliki keberanian untuk melihat makhluk gaib dalam berbagai rupa. Saat burung gagak berkoak-koak tengah malam, itu saat untuk menyembelih dan menjadikannya sate seperti pada umumnya.

Makhluk halus dalam berbagai rupa akan membeli sate gagak tersebut berapapun harganya. Kabarnya, seorang penjual sate gagak di gunung keramat ini pernah mendapat uang puluhan juta ketika melakukannya!.

7. Gunung Pancar

pesugihan gunung pancar

Berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, gunung keramat ini kerap dijadikan tempat mencari benda pusaka dan belajar hal-hal gaib. Konon, siapapun yang menemukan benda pusaka, akan diberi keberuntungan seperti kelancaran dagang, kebal hingga pemikat.

Namun, proses yang dijalani untuk mendapat benda pusaka tidak mudah. Pada malam di hari-hari tertentu kerap terlihat cahaya terang yang berasal dari benda pusaka. Benda pusaka tersebut diyakini berasal dari peninggalan tokoh sakti yang dimakamkan di puncak gunung.

Di puncak gunung ada beberapa makam keramat seperti makam Mbah H Dalem Putih, Mbah Raden Surya Kencana, Mbah Raden Lawulung, Ki Mas Bungsu, Mbah Kalijaga, Mbah Raden Balungtunggal dan Ki Mas Manggala. Gunung yang dikenal sebagai pusat kerajaan gaib ini dijadikan Panembongan Tatar Sunda sebagai awal dan akhir kehidupan di muka bumi.
 

8. Gunung Srandil

Pesugihan Gunung Srandil

Gunung keramat ini adalah tempat wisata religi populer di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pada malam Jumat Kliwon Bulan Suro banyak pengunjung yang datang, entah itu ziarah maupun ritual pesugihan.

Ada beberapa pepunden dan petilasan beberapa tokoh. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Eyang Guru, Eyang Sejati Kunci Sari Dana Sari, Gusti Agung Sultan Murahidi, Nini Dewi Tunjung Sekar Sari, Eyang Semar, Eyang Juragan Dampu Awang, Eyang Langlang dan Mayang Karo.

Meski mitosnya tanpa tumbal, Ritual mencari pesugihan tentu tidak mudah, hingga ada yang mengatakan terbilang berat. Salah satunya adalah merawat mustika sebagai sarana pesugihan.

9. Gunung Tampomas

Pesugihan Gunung Tampomas

Di lereng gunung berketinggian 1.684 mdpl ini terdapat Batu Tumpeng yang terkenal angker. Konon, tempat tersebut tidak boleh dimasuki sembarangan, kecuali orang yang siap mengorbankan nyawa untuk memperoleh kekayaan. Namun, ada yang bilang kalau itu semua hanya mitos.

Kabarnya, Batu Tumpeng adalah tempat petilasan tokoh Pajajaran bernama Eyang Guru Batra Guna. Petilasan atau penanda ini diyakini berkaitan dengan leluhur tanah Sunda, Jawa Barat.
 

10. Gunung Hejo

Pesugihan Gunung Hejo

Tidak banyak orang yang mengenal gunung keramat yang berada di Purwakarta, Jawa Tengah ini. Meski jauh dari pemukiman, tidak sedikit orang yang datang untuk ritual pesugihan. Banyak orang percaya kalau puncak Gunung Helo terdapat petilasan Prabu Siliwangi.

Berada di dekat Tol Cipularang km 97, konon adanya kecelakaan yang terjadi tol Cipularang adalah tumbal pesugihan. Namun, menurut juru kunci Gunung Hejo, tempat ini dulunya adalah tempat pertemuan raja-raja Pasundan untuk membahas berbagai macam hal. Sehingga tidak ada ritual pesugihan.

Itu adalah 10 gunung keramat yang sarat akan ritual pesugihan di Indonesia. Bicara tentang ritual pesugihan, banyak orang mengira kalau sajen adalah untuk memuja setan. Ini Penjelasannya!

Makna Sesajen, Budaya Orang Jawa

Adat dan budaya terbentuk sesuai dengan kehidupan masyarakat jaman dulu. Orang-orang Jawa menganggap bahwa dia tidak sendirian di semesta yang luas ini. Oleh karena itu, orang Jawa selalu dapat hidup berdampingan dengan semua yang ada, mulai dari alam bawah, alam tengah (bumi tempat hidup) dan alam atas.


Pulau Jawa yang subur memiliki banyak hasil bumi yang beraneka ragam. Orang Jawa percaya kalau ada kekuatan besar yang mengatur semua kehidupan di dunia ini. Dihidupi oleh tanah bumi yang menciptakan aneka pangan, serta dihidupi langit yang memberi hujan dan matahari untuk kesuburan, masyarakat Jawa merasa perlu untuk berterimakasih kepada alam dan penciptanya.

Wujud terimakasih untuk Sang Pencipta yang menghidupi melalui ibu bumi dan bapa angkasa ini diwujudkan dalam bentuk persembahan yang ada/tumbuh di sekitarnya pada saat itu. Seperti aneka bunga, hasil bumi, wewangian dalam bentuk kemenyan dan sebagainya yang disebut sesajen. Menariknya, ada filosofi kehidupan dalam setiap isi sesajen.

Wujud syukur tersebut dan doa dipersembahkan kepada Sang Pencipta dan kepada para leluhur. Tak lupa ada sesajian juga untuk makhluk-makhluk lain (buta kala) dengan tujuan agar tidak mengganggu. Sesajen bisa ditaruh dimana saja. Nah, inilah yang kerap kali dimanfaatkan orang-orang dengan tujuan tertentu untuk mencari pesugihan.

Maka, orang yang salah dalam memahami hal tersebut karena tidak mengetahui tradisi dan nilai spiritual, akan mencari hal-hal lain diluar tatanan kehidupan, salah satunya mencari kekayaan instan. Akhirnya, hal tersebut justru merusak nilai serta tujuan sebenarnya dari adat dan budaya yang adiluhung.

ref : bondowoso.jatimnetwork ; jateng.inews ; pikiran-rakyat ; boombastis ; sindonews ; solopos