10 Fakta Gunung Merapi, Gunung Paling Aktif di Indonesia - Manusia Lembah

10 Fakta Gunung Merapi, Gunung Paling Aktif di Indonesia

Indonesia memiliki gunung api terbanyak di dunia dengan jumlah 127 gunung, sekaligus menduduki peringkat pertama jumlah korban jiwa terbanyak akibat letusan gunung berapi tersebut.(1) Maka masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi selalu memiliki ancaman bahaya setiap saat.

Gunung-gunung api di Indonesia memiliki sejarah letusan sebelum dan sesudah tahun 1600, dan ada yang tidak memiliki sejarah letusan tapi menunjukkan aktivitas vulkanik. Ketiga hal itu yang membedakan tipe gunung api di Indonesia. Salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia adalah Gunung Merapi. Tak hanya berbahaya, gunung ini cukup menarik dan dihormati masyarakat sekitar. 

misteri gunung merapi
Ada dua nama Gunung Merapi di Jawa, yaitu Gunung Merapi di Jawa Timur dan Gunung Merapi di Jawa Tengah. Gunung Merapi di tengah pulau jawa ini berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten. Ditetapkan sebagai Taman Nasional sejak tahun 2004, gunung ini juga menjadi objek pendakian yang populer. 

Aktivitas vulkanik yang tinggi membuat bagian puncak gunung berapi ini tidak ada vegetasi. Tidak hanya memiliki potensi bencana yang tinggi, gunung yang banyak digemari pendaki gunung ini memiliki beberapa fakta menarik lho!

Fakta Gunung Merapi 

1. Pernah dinamakan Mandrageni

sejarah gunung merapi

Merapi berasal dari singkatan kata meru yang berarti gunung, dan kata api. Sehingga Merapi berarti gunung api. Dalam bahasa jawa kuno, dapat diartikan juga sebagai yang membuat api. Namun dalam naskah lama, gunung ini dikenal juga dengan nama Mandrageni. 

Tahun 1885, ekspedisi Belanda menyusuri lereng barat Merbabu sampai di Dusun Windusabrang. Disana mereka menemukan perpustakaan Ki Windusana (hidup pada abad 18) yang menyimpan koleksi ratusan lontar dari Merapi - Merbabu yang ditulis dalma aksara Budo. Naskah ini kemudian diambil untuk perpustakaan Bataviaas Genootschap van Kunsten en Wetenschappen dan sebagian tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta. 

Beberapa lontar Merapi - Merbabu koleksi Perpustakaan Nasional aksaranya tak jelas dan kabur karena faktor usia. Lontar menyebut Gunung Merbabu dengan nama lama Dalung dan Pamrihan, sedangkan Merapi disebut Mandrageni. (2)

2. Gunung purba berusia lebih dari 400.000 tahun

sejarah gunung merapi
Diperkirakan telah ada sejak 400.000 tahun yang lalu, Gunung Merapi disebut sebagai gunung purba. Dua buku yang membahas hal ini adalah Geologic Map of Merapi Volcano Central Java (1989) dan Volcanological Study of Merapi (Central Java): Tephrostratigraphic and Chronology-Eruptive Products (1990).

Awal pembentukannya, tahapan pertama pra-Merapi terjadi sekitar 400.000 tahun yang lalu. Sebelum Gunung Merapi ada, terbentuklah gunung pertama yang disebut Gunung Bibi, yang sekarang masih ada di sisi timur Merapi. Tahapan kedua yaitu Merapi Tua terjadi sekitar 60.000 - 8000 tahun yang lalu. Saat itu Merapi terbentuk, tetapi belum memiliki puncak mengerucut. 

Selanjutnya tahap Merapi Pertengahan terjadi sekitar 8000 - 2000 tahun yang lalu, puncak gunung mulai mengerucut dan terbentuk puncak-puncak tinggi seperti Bukit Gajahmungkur dan Batulawang. Sejak saat itu hingga kini di era Merapi Baru, puncak gunung telah mengalami beberapa perubahan seperti retakan pada beberapa bagian, meski puncaknya tetap kerucut. Bahkan kawasan Pasar Bubrah diperkirakan juga terbentuk pada masa kini. 

3. Menentukan kehidupan raja dan kerajaan

ritual gunung merapi

Pada awal abad ke-11, kerajaan Mataram Kuno yang dulu perkasa menghilang secara misterius dan kekuasaannya tiba-tiba berpindah ke Jawa Timur. Para ilmuwan menduga bahwa letusan dahsyat Merapi pada tahun 1006 menjadi alasannya. Letusan besar ini juga mengubur Candi Borobudur di dekatnya.(3)

Keraton Yogyakarta menghadap Gunung Merapi dalam satu garis lurus. Gunung Merapi juga memainkan bagian penting dalam kehidupan yang diterima para sultan Jawa. Setiap tahun, Sultan Yogyakarta membuat persembahan guntingan rambut dan kuku ke Merapi. 

Setiap tahun, pada hari peringatan penobatan Sultan, sesajen (labuhan) dibawa dari Keraton Yogyakarta ke Gunung Merapi bersama dengan sesajen serupa untuk di bawa ke Pantai Selatan (Samudera Hindia). Tradisi menyelaraskan diri dengan alam bertujuan untuk membawa kesejahteraan bagi penduduk Jawa sekaligus membuang sifat buruk. 

4. Paling Aktif dari 127 Gunung Berapi di Indonesia

letusan gunung merapi

Gunung yang berada sekitar 25 kilometer utara Yogyakarta ini adalah gunung stratovolcano berketinggian 2.968 mdpl dengan lereng curam berbentuk kerucut yang hampir sempurna. Siklus letusan Gunung Merapi rata-rata setiap 2-5 tahun sekali untuk letusan kecil, 10-15 tahun untuk letusan lebih besar dan setiap 50-60 tahun untuk letusan yang sangat besar. 

Letusan Merapi sangat membahayakan karena aliran piroklastik(4) yang mematikan. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyebut Merapi sebagai salah satu dari 16 gunung berapi di dunia yang menimbulkan ancaman sangat serius karena aktivitasnya dan lokasinya dekat dengan pusat populasi. Meski sering meletus, banyak orang tetap tinggal di lereng dan bertani di tanah yang subur tersebut. 

Merapi merupakan gunung berapi termuda di selatan Jawa yang telah aktif selama kurang lebih 10.000 tahun(5). Karena bahayanya, Gunung Merapi terus dipantau dari Merapi Volcano Observatory (MVO) di Yogyakarta. Ada sejumlah posko gempa dan stasiun pemantau. Sehingga penduduk bisa diperingatkan tentang letusan yang akan datang.

5. Mengalami letusan besar sejak 1548

letusan gunung merapi

Sejak tahun 1568, gunung berapi ini telah mengalami 68 letusan(6). Dari sekian banyak letusan gunung berapi, berikut waktu letusan yang memberikan dampak besar :
  • 1006 (dugaan) : Membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselimuti abu. Rein van Bemmelen, ahli geologi Belanda, berteori bahwa letusan inilah penyebab kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur. 
  • 1786
  • 1822 : Letusan berskala 3 VEI ini berlangsung mulai 27 Desember hingga 6 April 1823. 
  • 1872 : Letusan terkuat dalam catatan era modern geologi yang mencapai 4 VEI.
  • 1930 : Letusan paling mematikan dengan catatan korban terbesar. Letusan ini menghancurkan 13 desa dan menewaskan sekitar 1.400 orang.
  • 2010 : Dievaluasi sebagai yang terbesar (skala VEI mencapai 3-4) sejak letusan 1872 dan memakan korban 273 jiwa. Letusan ini menciptakan kawah baru di area gunung dengan lebar 423 m, panjang 374 meter dan kedalaman 140 meter. 

6. Ciri khas letusan berupa wedhus gembel

wedhus gembel gunung merapi

Wedhus Gembel adalah istilah yang kerap terdengar saat Merapi meletus. Bukan tanpa sebab, sebutan ini sudah lama digunakan masyarakat berabad-abad lamanya karena visual awan panas dari puncak seperti domba-domba yang sedang turun menyusuri lereng gunung. Inilah yang disebut sebagai letusan 'tipe Merapi'

Wedhus gembel (pyroclastic density low) adalah guguran awan panas yang membawa debu vulkanik dan gas yang bercampur di udara. Berat bagian kubah lava yang runtuh menentukan laju wedhus gembel. Awan panas ini memiliki suhu kurang lebih diatas 400 derajat Celcius, sehingga sangat membahayakan karena memiliki kecepatan dan kekuatan tinggi.
 

7. Gunung populer dengan dua jalur pendakian

pendakian gunung merapi

Disamping Gunung Merbabu, Gunung Merapi merupakan objek pendakian yang populer, dan keduanya dijuluki pendakian 2M (Merapi-Merbabu). Gunung mempesona ini memiliki dua jalur pendakian, yaitu via Selo dan Kaliurang. 

Jalur New Selo adalah jalur favorit karena menyajikan trek ringan dengan waktu sekitar 4-5 jam. Jalur Kaliurang lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7 jam. Baca : Pendakian Gunung Merapi 2.930 mdpl via New selo.

Batas aman pendakian Gunung Merapi adalah di Pasar Bubrah, area berpasir yang tepat berada di bawah puncak. Sedangkan naik hingga ke atas puncak tidak direkomendasikan dan dilarang oleh pihak Taman Nasional. Pendakian bisa camp di Pasar Bubrah atau tek tok berangkat dini hari untuk menikmati sunrise sempurna di Gunung Merapi. 

8. Pernah memakan korban jiwa

puncak gunung merapi

Sebelum tahun 2010, Gunung Merapi populer dengan puncak garuda yang menjulang tinggi dengan bentuk mirip garuda. Setelah letusan besar tahun 2010, puncak garuda runtuh dan menyisakan puncak limas yang mengerucut di bibir kawah. Ngeri'nya, masih ada yang menyangka bahwa titik itu adalah puncak tertinggi Merapi, sehingga belum puas kalau belum naik kesana.

Pendakian Merapi hanya boleh sampai di Pasar Bubrah dan tidak diperbolehkan naik ke puncak. Faktanya, masih ada beberapa pendaki yang nekat naik hingga ke puncak, meski dalam aktivitas aman. Namun, apa pula yang menantang maut naik ke puncak limas yang pada akhirnya berujung kematian. 

Pada tahun 2015, seorang pendaki yang nekat naik ke puncak limas jatuh ke kawah karena terpeleset. Tubuh pendaki tersebut berada di dekat kawah 48, salah satu kawah aktif di perut Gunung Merapi. Bisa dibayangkan bagaimana tim SAR dan para relawan berkelut dengan nyawa untuk mengevakuasi jasad pendaki di dalam kawah yang suhunya bisa berubah hingga ratusan derajat, dengan gas beracun di dasar kawah?. 

Sejak kejadian itu, pihak Taman Nasional Gunung Merapi membuat peraturan, yaitu siapapun yang ngeyel naik hingga ke puncak akan di blacklist dari pendakian selama 3 tahun, yang berarti dilarang masuk area TNGM atau mendaki Gunung Merapi. Tak hanya itu, data diri pendaki yang ketahuan naik ke puncak akan dibagikan ke Balai Taman Nasional Gunung lainnya. Nah lo...

9. Ada mitos dikuasai kerajaan gaib

wisata gunung merapi

Ada mitos yang mengatakan bahwa Gunung Merapi dikuasai kerajaan gaib yang disebut Keraton Merapi yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Konon, keraton gaib ini memiliki hubungan yang erat dengan Keraton Mataram. Tak hanya itu, Gunung Merapi juga memiliki ikatan erat dengan Keraton Kesultanan Yogyakarta dan keraton yang ada di selatan. 

Hal itulah yang membuat Merapi seperti panglima dari gunung-gunung vulkanik yang ada di Nusantara. Masyarakat sekitar Merapi mengenal beberapa tokoh yang namanya sudah tidak asing lagi. 

Tokoh seperti Eyang Merapi - pemimpin makhluk gaib keraton, Eyang Sapu Jagad - penunggu kawah, Eyang Megantara - mengendalikan cuaca Merapi, Nyi Gadung Melati - pimpinan pasukan wanita, Eyang Antaboga - menjaga keseimbangan gunung, Kyai Petruk - penanggung jawab terhadap keselamatan penduduk, Kyai Sapu Angin - mengatur arah angin, Kyai Wola Wali - menjaga keraton, dan Kartadimejo yang bertugas menjaga satwa di gunung. 

Tak hanya dikenal dengan penunggu-penunggu gaibnya. Banyak orang mengatakan bahwa beberapa tempat di Gunung Merapi terkenal angker, seperti Pasar Bubrah, yang ketika malam hari terdengar suara riuh seperti di pasar. Misteri dan mitos Gunung Merapi tersebut bisa dipercaya, bisa juga tidak, yang penting tetap menjaga perilaku di kawasan yang dikeramatkan ini. 

10. Gunung berapi yang masuk destinasi wisata. 

wisata merapi

Tidak hanya untuk pendaki gunung saja, Gunung Merapi juga menjadi tujuan wisata bagi para wisatawan. Ada berbagai wisata yang bisa dikunjungi di sekitar Merapi untuk dapat menyaksikan keindahan alam. Namun, jika ingin suasana berbeda, wisata merapi menawarkan sesuatu yang berbeda yaitu Merapi Lawa Tour.

Wisata baru di Yogya ini ada setelah letusan pada 2010. Destinasi petualangan seru ini menawarkan pesona Merapi yang bisa dinikmati dengan jeep. Untuk lava tour bisa langsung dari basecamp  Kaliadem atau Kaliurang. Disana, ada banyak operator yang menyediakan paket wisata jeep yang bisa dipilih sesuai tujuan. Ada Rute short, medium, long dan sunrise trip. 

Destinasi yang ditawarkan wisata merapi ini adalah Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Bunker Kaliadem, Jembatan Sungai Kalikuning dna Petilasan Mbah Maridjan, yang bisa dikunjungi dalam durasi mulai 1,5 jam hingga 3,5 jam dan tarif mulai Rp.350.000 - Rp. 550.000. Keliling lereng Merapi naik jeep, melintasi sungai bagaikan petualangan dil film-film, maka jangan segan untuk mencobanya guys!

Itu adalah beberapa fakta Gunung Merapi mulai dari sejarah, adat, mitos, hingga wisata yang berkaitan dengan Merapi. Menjadi gunung paling aktif dan berbahaya, gunung ini terus dipantau selama 24 jam. Jadi, jika ingin melakukan pendakian ke Gunung Merapi atau wisata di sekitarnya, selalu carilah informasi terlebih dahulu. 

Hal yang terbaik adalah, kondisi gunung dalam keadaan aman. Sejak abad-16, aktivitas vulkanik Gunung Merapi selalu continue dan terus bergejolak di setiap periode letusannya. Itulah kenapa ada ungkapan yang mengatakan "Merapi tak Pernah Ingkar Janji". Entah kalau kau dan aku... 

Note:
(1)magma.esdm
(2)buddhazine
(3)factanddetails
(4)Hasil letusan gunung berapi yang bergerak dengan kecepatan 700 km/h, terdiri dari gas panas, abu vulkanik dan bebatuan. 
(5)mountainjourney
(6)volcanodiscovery