Kawah Wurung, Lembah Cantik Tersembunyi di Bondowoso - Manusia Lembah

Kawah Wurung, Lembah Cantik Tersembunyi di Bondowoso

Kawah Wurung Bondowoso. Bondowoso selama ini mungkin hanya dikenal lewat wisata alamnya yang populer, Kawah Ijen. Namun, ternyata ada wisata alam lain di dekat Kawah Ijen yang memiliki panorama tak kalah cantik bernama Kawah Wurung. 

Nama Kawah Wurung mungkin belum banyak dikenal, karena namanya baru booming sekitar tahun 2017. Kawah Wurung merupakan salah satu tempat wisata di Bondowoso berupa deretan bukit dengan cekungan berhias padang rumput yang luas. Tak heran jika tempat ini menjadi spot menarik bagi fotografer dan yang hobi ngetrail.

Kawah Wurung berada di Desa Jampit, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Berada jauh dari pusat kota, rute ke Kawah Wurung cukup mudah karena searah dengan rute ke Kawah Ijen. Setelah di pos perhutani atau pos pertama yang ditemui di jalur ke Kawah Ijen, terus ikuti jalur dan ikuti petunjuk arah ke Kawah Wurung. 

Rute ke Kawah Wurung memang mudah karena sejalur dengan Kawah Ijen. Setelah putus arah, maka jalur aspal yang tadinya mulus akan mulai rusak hingga berakhir di jalan bebatuan terjal khas pegunungan, tepat sebelum lokasi parkir di Kawah Wurung. Jadi harap sabar, ini ujian.

Mendaki Dimulai!

Kawah Wurung berada sekitar 1.500 mdpl. Luas keseluruhan areanya mencapai 1.000 Ha, namun luas lokasi inti 161 Ha. Untuk melihat Kawah Wurung dan pesonanya tentu tidak mudah, yaitu harus mendaki bukit hingga ke puncak. Tapi tenang, tidak seperti pendakian gunung-gunung di alam bebas, jalur ke puncak nya sudah dicor dan dibangun tangga agar lebih mudah. Jika ingin lebih menantang, bisa menyalurkan hobi motor trail untuk melibat perbukitan terjal untuk sampai di puncak bukit. 

Untuk ke puncak membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit. Sampai di puncak bukit, ada sebuah gardu pandang di dataran yang cukup luas. Dari tempat ini tampak jelas Kawah Wurung. Namun bukan seperti Gunung Bromo yang bisa dilihat secara langsung kawahnya, Kawah Wurung masih jauh di depan, terhalang oleh lembah yang warnanya menyesuaikan musim. 

Puncak Bukit

Sekilas Kawah Wurung memang mirip dengan kawasan Gunung Bromo, hanya ukurannya lebih kecil. Kawah Wurung sering disamakan dengan Bukit Teletubbies di Bromo maupun rerumputan di Selandia Baru. Jika rumputnya menguning, maka siapapun bisa berpose ala Afrika. Sebaliknya jika rumputnya hijau dan bunga liar bermekaran, terserah mau pose apa saja, mulai dari ala film India hingga Indiana Jones juga sangat menarik. 

Kawah Wurung memang tidak sepopuler Kawah Ijen yang sudah mendunia. Namun, untuk pesonanya, wisata di Bondowoso ini jangan dipandang sebelah mata. Kawah Wurung biasa juga disebut Zamrud Bondowoso karena selepas mata memandang, lembah pegunungannya dengan luas sekitar 100 Ha lebih itu ditumbuhi rumput hijau dan wilayah ini memang padang rumput terluas di Bondowoso. 

Kenapa dinamakan Kawah Wurung?

Dalam bahasa Jawa, Wurung berarti sesuatu yang gagal atau tidak jadi. Sehingga Kawah Wurung memiliki arti kawah yang tidak jadi terbentuk. Kawah Wurung tidak memiliki air dan hanya berupa cekungan yang diselimuti padang rumput. Cekungan tanahnya yang menyerupai kawah ini disebut dengan bukit cincin karena dikelilingi pohon dengan bentuk melingkar. 

Sebagai zamrud Bondowoso, tak jarang ditemukan ternak (sapi) milik warga yang sedang merumput di lembah Kawah Wurung, menambah nuansa natural dan terlihat menyenangkan dipandang. Selain menawarkan panorama yang indah, area di sekitar Kawah Wurung juga digunakan ngetrail bagi yang hobi motor trail untuk mencoba mengelilingi medan di Zamrud Bondowoso ini. 

Dari puncak bukit panorama, bisa melanjutkan jalur ke kiri untuk menikmati kawasan Kawah Wurung yang lebih lapang, sekaligus mencari spot foto terbaik. Jika cuaca cerah, akan tampak juga penampakan Gunung Ijen dengan kawah menganga dari kejauhan. Hamparan perbukitan hijau yang berpadu dengan birunya langit akan menjadi sajian utama wisata di Bondowoso ini. 

Trek Mengelilingi Kawah Wurung

Lembah Kawah Wurung

Daya tarik utama Kawah Wurung memang pada hamparan ilalangnya yang menyelimuti bukit nan menggoda. Menikmati perpaduan alam yang luas dengan panorama yang mengagumkan tentu menjadi kenikmatan tersendiri. 

Duduk di bawah pohon menikmati angin semilir seakan menyapu rasa lelah yang telah ditempuh untuk ke Kawah Wurung. Namun, jangan hanya duduk nikmat terpesona keindahan berlama-lama, karena saat siang hari, panasnya Kawah Wurung bukan main, hot!

Selain sebagai tempat untuk wisata, ngetrail, dan spot fotografi, menikmati Kawah Wurung lebih lama bisa dilakukan dengan camp. Camp tipis - tipis bisa dilakukan di bawah bukit di dekat lokasi parkir, atau area lain yang diinginkan. Tapi ingat, harus koordinasi dengan petugas dulu. 

Kawah Wurung kini menjadi salah satu destinasi wisata di Bondowoso yang perlu dikunjungi selain Kawah Ijen. Meski akses jalan masih lumayan susah, wisata ini terus dikembangkan untuk mempermudah wisatawan yang mau berkunjung. Lagipula, fasilitas di Kawah Wurung sudah cukup memadai mulai dari area parkir luas, gazebo dan warung. Tertarik kesini?

Cheers...

Tips Wisata di Kawah Wurung :

  1. Sebaiknya datang pagi, karena saat musim hujan, hujan cenderung turun saat siang atau sore. Sedangkan saat musim kemarau, cuaca siang hari sangat panas di area puncak. 
  2. Wisata Kawah Wurung bisa diakses oleh kendaraan roda dua dan roda empat dengan rute jalan bebatuan yang lumayan terjal mendekati lokasi parkir. 
  3. Gunakan sandal gunung untuk mempermudah trekking.
  4. Bawalah pelindung kepala (payung, topi) dari panas yang menyengat siang hari.
  5. Jika musim hujan, ketika berkendara waspada rute jalan yang berkabut dengan jarak pandang pendek. Biasanya kabut turun setelah siang atau menjelang sore. 
  6. Kendaraan roda dua tidak diperkenankan untuk naik sampai ke puncak bukit. 
  7. Saat musim kemarau, padang rumput Kawah Wurung yang mengering, rentan terbakar, sebaiknya tidak membuat puntung rokok sembarangan.
  8. Jangan mengotori area Kawah Wurung ataupun melakukan vandalisme.