Menelisik 3 Pesona Gunung Papandayan yang Eksotis - Manusia Lembah

Menelisik 3 Pesona Gunung Papandayan yang Eksotis

Gunung Papandayan.  Gunung Papandayan dengan ketinggian 2.665 mdpl, merupakan salah satu tempat wisata alam yang sangat populer di Garut. Gunung Papandayan memiliki berbagai pesona alam luar biasa yang pasti menarik siapapun untuk menikmati alam maupun melakukan pendakian. 

Di sebagian lokasinya terdapat beberapa spot mempesona untuk melengkapi wisata ketika berkunjung ke Jawa Barat. Letusan besar yang memporak porandakan daerah sekitarnya, melahirkan tempat-tempat yang sangat indah dan memukau, salah satunya adalah hutan mati.

Gunung Papandayan
Gunung Papandayan masuk dalam daftar 10 Gunung Tertinggi di Jawa Barat. Gunung Papandayan berada di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Rute menuju ke Gunung Papandayan cukup mudah. Dari terminal Guntur Garut, naiklah angkutan umum jurusan Cisurupan yang berwarna putih-biru. 

Turunlah di alun-alun Cisurupan untuk dilanjutkan menggunakan ojek menuju Gunung Papandayan. Supir angkutan kebanyakan tahu dimana menurunkan penumpang yang hendak ke Gunung Papandayan, yaitu di pangkalan ojek.

Di sepanjang perjalanan yang berliku menanjak akan tampak Gunung Cikuray yang berdiri kokoh di sebelahnya. Akses jalan yang sudah bagus akan mengantar sampai ke lokasi parkir Gunung Papandayan.

Sesampainya di lokasi parkir, perjalanan menuju Gunung Papandayan dimulai dengan berjalan di tanah berbatu yang akan mengantar menuju kawah. Jalan yang dilalui sangat panas apalagi jika siang hari, area kawah gersang dan putih. 

Perjalanan menuju ke kawah Gunung Papandayan akan disuguhi pemandangan tebing-tebing bebatuan dan bekas kawah letusan Gunung Papandayan tahun 2002. Tebing-tebing dan bebatuan yang ada di sepanjang jalur mengeluarkan asap belerang di beberapa bagiannya, namun bagian ini cukup sangat mempesona. 

Ada beberapa tempat yang sangat populer dan fenomenal di Gunung Papandayan, sehingga menjadi tujuan utama para wisatawan :

1. Kawah Papandayan

Kawah Papandayan
Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dari lokasi parkir hingga lokasi kawah Gunung Papandayan dengan pemandangan tebing-tebing dan bebatuan putih kekuningan yang tersebar di sepanjang jalur yang panas. Jalur yang dilalui lumayan datar dengan tanjakan yang masih wajar. 

Kawah Papandayan ada 14  yang mengeluarkan warna asap berbeda-beda, yaitu putih, hijau atau keemasan. Kawah yang terkenal adalah Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak dan Kawah Manuk. Beberapa kawah bisa dilihat dari dekat karena tidak berbahaya.

Kawah Mas adalah kawah yang paling besar, memiliki lebar sekitar 150 meter dan merupakan salah satu kawah yang ada di tengah kubah. Pemandangan Kawah Gunung Papandayan yang dikelilingi tebing-tebing tinggi sangatlah menawan dengan kepulan asap belerang sangat menawan.

2. Hutan Mati Gunung Papandayan

Hutan Mati
Selepas dari Kawah Papandayan, perjalanan dilanjutkan menuju ke Pondok Salada yang memakan waktu sekitar 20 menit. Pondok Salada merupakan pos peristirahatan bagi para pendaki. Di tempat ini ada beberapa warung yang menyediakan makanan kecil dan minuman. Di sekitar tempat ini juga mulai tampak pohon-pohon Cantigi.

Untuk menuju ke hutan mati, jalur akan melewati bukit di sebelah pondok salada. Jalurnya bisa lewat melalui kanan atau memutar kiri. Pohon Cantigi mendominasi jalur yang menanjak hingga sampai ke lahan luas dimana hutan mati tampak.

Hutan Mati adalah ciri khas di Gunung Papandayan. Jika belum ke hutan mati, maka belum ke Papandayan. Hutan mati adalah jejak letusan tahun 2002 yang menyisakan batang pepohonan cantigi yang mati dan menghitam karena terbakar erupsi, namun tetap berdiri kokoh. 

Tanah yang berwarna putih dan kekuningan menjadi kombinasi yang tepat dengan batang pepohonan yang hitam rawa-rawa kering di daratan. Di kawasan hutan mati ini adalah lokasi yang sangat eksotis melihat keunikan utama Gunung Papandayan. Melihat sunrise di hutan mati adalah salah satu keindahan yang spektakuler.

3. Alun-alun Tegal Alun

Tegal Alun
Alun-alun Tegal alun adalah padang Edelweis yang terluas di Jawa Barat dengan luas sekitar 32 Ha. Dari hutan mati trek lumayan menanjak dan terjal. Kelelahan akan terbayar dengan hamparan padang edelweis yang tersaji. Pemandangan disini sangat indah dan sepanjang mata memandang akan nampak padang edelweis hingga hutan perbukitan yang hijau. Namun, jangan coba-coba memetik bunga edelweis disini karena akan dianggap melanggar aturan. 

Itu adalah 3 lokasi utama di Gunung Papandayan yang selalu mengundang decak kagum wisatawan. Sebaiknya memakai pelindung kepala untuk menghindari panasnya cuaca di siang hari dan juga bawalah masker untuk menahan bau belerang.

Semakin meningkatnya penggiat alam, jumlah wisatawan di Gunung Papandayan' pun semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi juga karena letusan pada 11 November 2002 yang menciptakan beberapa kawah dan juga hutan mati yang eksotis. Siap mencoba?