Kabupaten Blitar memang kaya akan warisan sejarah, peninggalan purbakala dan mitos yang masih lestari hingga kini. Diantara sekian banyak situs yang dijaga, Desa Selokajanng menyuguhkan warisan yang menarik perhatian, yaitu Goa Tumpuk Kencana. Lokasinya yang berada di sebelah pemakaman Tionghoa membuatnya semakin tampak mistis dan unik.
Tidak hanya menawarkan keindahan formasi geologis alami, wisata di Blitar ini juga berfungsi sebagai jangkar spiritual dan historis bagi masyarakat setempat. Keistimewaannya terkait dengan legenda Adipati Nila Suwarna, tokoh yang diyakini sebagai pendiri Blitar (Cerita Kentrung Arya). Perpaduan sejarah panjang yang dilindungi tradisi lisan dan upacara tahunan membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata yang menantang untuk dikunjungi.

Goa Tumpuk Kencana berada di Dusun Maron, Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Situs ini secara resmi terdaftar sebagai Desa Wisata Goa Tumpuk Kencana, yang menunjukkan adanya inisiatif dan komitmen lokal terhadap pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Lokasinya di wilayah Blitar Utara sangat mudah dijangkau dan diakses dari Blitar maupun Kediri.
Dari Kota Blitar lokasinya berjarak sekitar 12-15 kilometer dengan waktu perjalanan sekitar 30 menit. Perjalanan dimulai menuju Srengat dan dari pertigaan Tugurante lurus hingga sampai di pertigaan Tugu Gula Kelapa. Dari Tugu Gula Kelapa ambil arah selatan, hingga sampai perempatan di depan gerbang bertuliskan Desa Wisata Goa Tumpuk Kencana.
Lanjutkan memasuki gerbang ke selatan hingga mentok, kemudian belok kanan. Tidak terlalu jauh, ada jalan kecil memanjang ke utara (ke kanan) yang menuju lokasi goa dan ikuti jalan tersebut hingga sampai di depan gapura wisata goa.

Seperti namanya, gua ini memang tampak bertumpuk, dimana ada goa utama di bagian bawah, kemudian di atasnya ada cerukan kecil. Hal itu membuatnya seolah tampak bertumpuk. Lokasinya berada di dekat pemakaman Tionghoa dan pemakaman umum. Bahkan di dalam gapura masuk kawasan juga masih ditemui beberapa nisan di sekitarnya.
Di area gua ada informasi menarik, bahwa dulunya Goa Tumpuk Selokajang ini pernah dijadikan tempat tinggal tentara Jepang pada zaman penjajahan. Tak hanya itu, goa juga pernah dijadikan tempat perlindungan pengungsi ketika Gunung Kelud Meletus. Terkait penamaan gua, bisa dilihat dari bentuk gua yang terlihat bertumpuk, bisa juga dari legenda Cerita Kentrung Arya yang menyebutkan Gua Sela Tumpuk dan Desa Sela Kajang
Wisata Blitar ini merupakan salah satu tempat yang asal-usul namanya secara eksplisit dijelaskan dalam warisan lisan penting, yaitu "Cerita Kentrung Arya". Legenda ini menghubungkan situs gua dengan perjalanan hidup dan perjuangan Adipati Nila Suwarna, tokoh penting yang kemudian dihormati sebagai Arya Blitar. Cerita ini merinci keterkaitan gua dengan kerabat Nila Suwarna, termasuk istrinya Dewi Rayungwulan dan Kyai Wangkeng atau Kyai Krepyak.

Kawasan Goa Tumpuk menjorok masuk ke utara dan terpaut jauh dari rumah-rumah penduduk. Sehingga kawasan di sekitarnya sangat tenang, jauh dari keramaian. Di depannya ada sebuah lapangan, dan di samping kawasan ada kompleks pemakaman.
Areanya sangat teduh, tenang dan asri, cocok untuk bersantai maupun menenangkan diri. Kawasan yang telah dikelola dengan sangat baik ini memiliki pagar gapura dan tangga yang akan mengantar hingga ke mulut goa. Di sekitarnya ada gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat.


Di sebelah kanan mulut gua, ada jalan menanjak yang menghubungkan dengan bagian atas gua. Di atas dua ada dua cerukan, dimana yang satu tepat berada di atas gua utama. Cerukannya tidak begitu besar, tetapi dipandang dari bawah, tampak bertumpuk dan sangat eksotik.

Setiap setahun sekali, ada Kirab Tumpeng Agung Metri di area Goa Tumpuk sebagai upaya pelestarian budaya lokal. Acara ini dipimpin dan diselenggarakank oleh kemunitas adat setempat, termasuk Kepala Desa. Kirab budaya ini adalah simbol rasa syukur dan kemakmuran, di mana tumpeng agung (gunungan) diarak dan disucikan di tempat yang dianggap sakral.
Biasanya, acara kirab ditutup dengan pagelaran jaranan yang diadakan di lapangan depan goa. Bagi yang ingin menyaksikan Kirab Budaya, biasanya diadakan pada bulan-bulan tertentu dala kalender Jawa, seperti Suro atau Muharram.
Fasilitas wisata Goa Tumpuk Kencana masih minim. Namun di kawasannya sudah ada area parkir (lapangan atua lahan kosong) toilet dan gazebo. Kawasannya masih terus dikembangkan oleh masyarakat sekitar untuk kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Tidak ada tiket masuk yang dikenakan dan biasanya hanya ada donasi sukarela sebagai dukungan pemeliharaan situs. Umumnya, waktu ideal untuk kunjungan adalah jam 07.00 - 17.00 dan bisa fleksibel untuk pengunjung yang datang dengan tujuan ritual.
Tidak hanya menawarkan keindahan formasi geologis alami, wisata di Blitar ini juga berfungsi sebagai jangkar spiritual dan historis bagi masyarakat setempat. Keistimewaannya terkait dengan legenda Adipati Nila Suwarna, tokoh yang diyakini sebagai pendiri Blitar (Cerita Kentrung Arya). Perpaduan sejarah panjang yang dilindungi tradisi lisan dan upacara tahunan membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata yang menantang untuk dikunjungi.

Lokasi & Rute
Goa Tumpuk Kencana berada di Dusun Maron, Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Situs ini secara resmi terdaftar sebagai Desa Wisata Goa Tumpuk Kencana, yang menunjukkan adanya inisiatif dan komitmen lokal terhadap pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Lokasinya di wilayah Blitar Utara sangat mudah dijangkau dan diakses dari Blitar maupun Kediri.
Dari Kota Blitar lokasinya berjarak sekitar 12-15 kilometer dengan waktu perjalanan sekitar 30 menit. Perjalanan dimulai menuju Srengat dan dari pertigaan Tugurante lurus hingga sampai di pertigaan Tugu Gula Kelapa. Dari Tugu Gula Kelapa ambil arah selatan, hingga sampai perempatan di depan gerbang bertuliskan Desa Wisata Goa Tumpuk Kencana.
Lanjutkan memasuki gerbang ke selatan hingga mentok, kemudian belok kanan. Tidak terlalu jauh, ada jalan kecil memanjang ke utara (ke kanan) yang menuju lokasi goa dan ikuti jalan tersebut hingga sampai di depan gapura wisata goa.
Daya Tarik Goa Tumpuk

Seperti namanya, gua ini memang tampak bertumpuk, dimana ada goa utama di bagian bawah, kemudian di atasnya ada cerukan kecil. Hal itu membuatnya seolah tampak bertumpuk. Lokasinya berada di dekat pemakaman Tionghoa dan pemakaman umum. Bahkan di dalam gapura masuk kawasan juga masih ditemui beberapa nisan di sekitarnya.
Di area gua ada informasi menarik, bahwa dulunya Goa Tumpuk Selokajang ini pernah dijadikan tempat tinggal tentara Jepang pada zaman penjajahan. Tak hanya itu, goa juga pernah dijadikan tempat perlindungan pengungsi ketika Gunung Kelud Meletus. Terkait penamaan gua, bisa dilihat dari bentuk gua yang terlihat bertumpuk, bisa juga dari legenda Cerita Kentrung Arya yang menyebutkan Gua Sela Tumpuk dan Desa Sela Kajang
Cerita Kentrung Arya
Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan
1. Bersantai dan Berfoto

Kawasan Goa Tumpuk menjorok masuk ke utara dan terpaut jauh dari rumah-rumah penduduk. Sehingga kawasan di sekitarnya sangat tenang, jauh dari keramaian. Di depannya ada sebuah lapangan, dan di samping kawasan ada kompleks pemakaman.
Areanya sangat teduh, tenang dan asri, cocok untuk bersantai maupun menenangkan diri. Kawasan yang telah dikelola dengan sangat baik ini memiliki pagar gapura dan tangga yang akan mengantar hingga ke mulut goa. Di sekitarnya ada gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat.
2. Eksplorasi Kawasan Goa

Meski menjadi tempat sakral, wisatawan tetap bisa menikmati beberapa aktivitas rekreasi seperti eksplorasi kawasan Goa Tumpuk Kencana. Di bagian dalam goa ada batu besar berselimut kain dengan sesajian di dekatnya. Ini membukatikan bahwa goa tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sarana berdoa kepada Sang Pencipta bagi penghayat spiritual

Di sebelah kanan mulut gua, ada jalan menanjak yang menghubungkan dengan bagian atas gua. Di atas dua ada dua cerukan, dimana yang satu tepat berada di atas gua utama. Cerukannya tidak begitu besar, tetapi dipandang dari bawah, tampak bertumpuk dan sangat eksotik.
3. Melihat Kirab Budaya

Setiap setahun sekali, ada Kirab Tumpeng Agung Metri di area Goa Tumpuk sebagai upaya pelestarian budaya lokal. Acara ini dipimpin dan diselenggarakank oleh kemunitas adat setempat, termasuk Kepala Desa. Kirab budaya ini adalah simbol rasa syukur dan kemakmuran, di mana tumpeng agung (gunungan) diarak dan disucikan di tempat yang dianggap sakral.
Biasanya, acara kirab ditutup dengan pagelaran jaranan yang diadakan di lapangan depan goa. Bagi yang ingin menyaksikan Kirab Budaya, biasanya diadakan pada bulan-bulan tertentu dala kalender Jawa, seperti Suro atau Muharram.
Fasilitas Goa Tumpuk Selokajang
Fasilitas wisata Goa Tumpuk Kencana masih minim. Namun di kawasannya sudah ada area parkir (lapangan atua lahan kosong) toilet dan gazebo. Kawasannya masih terus dikembangkan oleh masyarakat sekitar untuk kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Harga Tiket Masuk & Jam Operasional
Tidak ada tiket masuk yang dikenakan dan biasanya hanya ada donasi sukarela sebagai dukungan pemeliharaan situs. Umumnya, waktu ideal untuk kunjungan adalah jam 07.00 - 17.00 dan bisa fleksibel untuk pengunjung yang datang dengan tujuan ritual.

VIDIO WISATA GOA TUMPUK SELOKAJANG : KLIK DISINI
Tips :
- Waktu berkunjung terbaik adalah pagi dan siang hari di musim kemarau.
- Minimnya fasilitas, bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup jika ingin eksplorasi gua.
- Gunakan alas kaki yang nyaman jika ingin eksplorasi ke atas gua.
- Gua Tumpuk Selokajang adalah situs sakral dan warisan budaya, sehingga wajib menjaga ketenangan, perilaku dan ucapan.
- Jangan membuang sampah sembarangan dan vandalisme.
- Jika berencana sewa motor untuk keliling wisata lainnya, cari sewa motor Blitar yang terpercaya, review bagus dan pilih sesuai budget.
Informasi Wisata Goa Tumpuk Blitar :
- Lokasi : Maron, Selokajang, Kec. Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur
- Buka/Tutup : 07.00 -17.00
- HTM : -
- Fasilitas : Area parkir, gazebo, toilet.
- Aktivitas : Bersantai, eksplorasi.
- Wisata Terdekat : Pemandian Sumur Amber Kandangan, Kolam Renang Sumber Dandang Sanankulon.