Gagahnya Candi Ijo, Kompleks Percandian Tertinggi di Yogyakarta - Manusia Lembah

Gagahnya Candi Ijo, Kompleks Percandian Tertinggi di Yogyakarta

Jalan - jalan ke Yogyakarta pasti tidak lupa dengan wisata sejarah berupa candi - candi yang sudah terkenal, seperti Candi Prambanan tentunya yang namanya sudah dikenal banyak wisatawan di berbagai penjuru dunia. Lalu bagaimana dengan wisata candi yang lain?.

Tak perlu ditanyakan lagi kalau Candi Prambanan masih menjadi candi paling populer di Yogyakarta. Selain Prambanan, Yogya masih menyimpan banyak wisata sejarah berupa candi yang tersebar di seluruh daerahnya, salah satunya adalah Candi Ijo. Sekilas, mungkin ada yang berfikir candi ini berwarna ijo, tetapi fakta uniknya, ini adalah candi tertinggi di Yogyakarta lho!

sejarah candi ijo
Candi Ijo mungkin tidak sepopuler Candi Prambanan. Namun, lokasinya yang berada di atas bukit, menjadikan area Candi Ijo sebagai tempat wisata di Yogyakarta yang sangat direkomendasikan untuk menikmati sore dengan nuansa sejarah yang menakjubkan. 

Candi Ijo berada di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY.  Letak Candi Ijo berada tak jauh dari Candi Ratu Boko, Candi Banyunibo dan Tebing Breksi, membuat tempat ini recomended untuk dikunjungi. Candi ini masuk dalam Siwa Plateau bersama dengan Candi Prambanan, Situs Ratu Boko, Candi Bayunibo, Stupa Sumberwatu, Candi Dawangsari, Candi Barong, Arca Ganesha dan Situs Sumur Bandung

Latar Belakang Candi Ijo

Seperti yang sudah disebutkan diatas, candi ini tidak berwarna hijau, tetapi ada dua hal yang membuat situs sejarah ini bernama Candi Ijo. Pertama, letak candi yang berada di atas bukit bernama Gumuk Ijo dengan ketinggian sekitar 395,481 mdpl. Kedua, Prasasti Poh yang berasal dari tahun 906 M menyebutkan "...anak wanua i wuang hijo...", yang berarti ada seseorang dari Desa Wuang Hijo yang menghadiri upacara keagamaan. 

asal usul candi ijo

Candi Ijo ditemukan pertama kali tahun 1886 oleh HE Doorepaal, seorang administratur pabrik gula Sorogedung yang sedang mencari lahan penanaman tebu. Selanjutnya,  tiga arca batu dan lingga yoni di bilik candi induk ditemukan oleh CA Rosemeler. 

Setahun berikutnya, dilakukan penggalian arkeologis oleh Dr. J. Groneman, dimana akhirnya ditemukan lembaran emas bertulis 'Pandu Rangga Bhasmaja' (dibaca oleh Y.G de Casparis), batu merjan, cincin emas dan biji-bijian. Kemudian H.L Heidjie Melville membuat  gambar tata letak Candi Ijo. 

Penelitian dan Pemugaran

letak candi ijo

Candi Ijo berlatar agama Hindu dan diperkirakan dibangun pada masa periode Mataram Hindu, sekitar tahun 850 - 900 Masehi, berdasar temuan arca-arca. Raja yang memerintah pada tahun tersebut adalah Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi.

Daya tarik candi ini adalah candi induk menghadap ke barat dan tiga candi di depannya yang sudah dipugar. Berikut Penelitian dan Pemugaran Candi Ijo :
  1. 1958 : Penelitian oleh Dinas Purbakala dimulai. 
  2. 1996 : Pemugaran candi induk hingga selesai tahun 1997. 
  3. 1998 : Penelitian pada tiga candi perwara di teras atas. Ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.
  4. 2000 : Pemugaran teras atas berlangsung hingga 2003.
  5. 2005 : Memugar pagar teras XI sampai 2009.
  6. 2011 : Pemugaran Candi K dan Batur L.
  7. 2012 : Pemugaran talud teras XI sampai tahun 2019.
  8. 2015 : Pemugaran Candi F.
  9. 2017 : Pemugaran pagar teras VIII
  10. Sekarang : Pemugaran beberapa struktur di kompleks candi. 

Bangunan Candi Ijo

gambar candi ijo

Area Candi Ijo memiliki beberapa kelompok candi induk, candi pengapit dan candi perwara. Di bagian barat ke arah kaki bukit terdapat reruntuhan yang masih dalam proses penggalian dan pemugaran. Dari 0,8 Ha kompleks candi, diperkirakan area candi masih lebih luas lagi, karena masih ditemukan beberapa artefak di lereng bukit sebelah timur dan utara yang masih berkaitan dengan Candi Ijo. 

sejarah candi ijo

sejarah candi ijo
Teras Bawah

candi ijo

Situs Candi Ijo menempati 11 teras dengan ketinggian berbeda-beda yang membujur dari barat ke timur. Pada teras-teras tersebut terdapat 17 gugusan bangunan candi yang dibagi menjadi bangunan beratap dan bangunan tidak beratap. Untuk bangunan tidak beratap, diperkirakan sebagai sebuah bangunan berstruktur kayu, karena tidak ditemukan sisa umpak-umpak batu. 

letak candi ijo
Teras Utama Candi Induk

Bangunan inti dari kompleks Candi Ijo berada di teras paling atas, yaitu Teras XI yang dijumpai satu candi induk (Candi A) dengan tiga buah candi perwara (Candi B,C,D). Pada teras II, III, VI, VII dan X tidak ditemukan adanya bangunan. Selain teras paling atas, ada beberapa bangunan yang ditemukan di teras-teras yang lain, yaitu : 
  • Teras I dan Teras IV : Masing-masing ada satu candi. 
  • Teras V : Satu candi dan dua batur.
  • Teras VIII : Tiga candi, empat batur dan dua prasasti batu. 
  • Teras IX : Sisa-sisa batur menghadap timur. 

Di teras paling atas juga terdapat delapan lingga patok pada masing-masing mata angin. Candi induk berukuran 18,43 x 18,43 dan tinggi 16 meter. Terdapat lingga yoni didalamnya, perlambang Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Di relung luarnya terdapat arca Agastya, arca Ganesha dan arca Durga

Di depan candi induk terdapat tiga candi perwara menghadap ke timur dan beukuran lebih kecil, yaitu :
  • Candi perwara selatan : 5,19 x 5,17 meter, tinggi 6,62 meter. Didalamnya terdapat yoni dan patmasana (meja batu)
  • Candi perwara tengah : 6,3 x 5,15 meter, tinggi 6,5 meter. Didalamnya terdapat arca Nandi dan patmasana. 
  • Candi perwara utara : 5,11 x 5,11 meter, tinggi 6,3 meter. Didalamnya terdapat sumuran. 

Wisata Candi Ijo

candi ijo

Berada di atas bukit dan menjadi candi tertinggi di Yogya, kawasan Candi Ijo tidak hanya menawarkan wisata sejarah saja, tetapi juga menyajikan pemandangan alam yang indah dan menyejukkan. Jika cuaca cerah, bisa terlihat Gunung Merapi di utara.

Candi Ijo ini juga terbilang unik dan berbeda dengan Candi Prambanan, meski sama-sama bercorak Hindu. Pola percandian yang berteras-teras dan semakin meninggi ke belakang dengan bagian belakang sebagai pusat, berbeda dengan pola percandian di dataran Prambanan yang kebanyakan memusat ke tengah. Kenapa unik?, karena pola seperti itu lebih banyak dijumpai pada candi - candi dari  Jawa Timur.


Nah, pemilihan lokasi candi atau kuil dewa di lokasi yang tinggi dinilai sangat berharga. Dalam kitab kuno, lahan atau tanah tersebut merupakan tempat tinggal utama para dewa. Sehingga biasanya tanah itu subur dan tidak jauh dari mata air. Namun, Candi Ijo justru menempati lahan yang tidak subur dan jauh dari mata air. Belum diperoleh kepastian interprestasi mengenai hal ini. Hal ini justru membuatnya semakin menarik.

Hal yang menarik lainnya, wisata di Yogya ini juga sering dijadikan lokasi untuk foto pre wedding. Banyak wisatawan  yang menghabiskan waktu menikmati sore di tempat ini, tidak hanya wisatawan lokal saja, tetapi juga wisatawan mancanegara. Hingga kini, masih dilakukan proses pemugaran. Sehingga, peneliti dari kalangan mahasiswa hingga arkeolog kerap datang untuk melakukan tugasnya. Bagi wisatawan, hal ini sangat menguntungkan karena bisa mempelajari sejarah secara langsung.

Lereng Ijo

candi ijo

Ada Candi Ijo, ada juga Lereng Ijo. Kompleks candi ijo memang dikelilingi tebing dan inilah kenapa ada Lereng Ijo yang menjadi spot menarik selanjutnya di area tempat wisata Candi Ijo. Lereng Ijo ini berada di depan Candi Ijo, di dekat area parkir.

Lereng Ijo bukanlah tempat wisata, tetapi memang sengaja dibuat untuk beristirahat. Berada di tepian jurang, pemandangan dari Lereng Ijo cukup bisa menyejukkan mata dan pikiran. Di area mungil ini tersedia gasebo dan warung makan. Jadi siapapun bisa menikmati angin semilir yang sejuk di ketinggian sambil relaksasi. Pilih mana, sore di Candi Ijo atau Lereng Ijo?, yang penting jangan Buto Ijo ya guys!

Tips Wisata di Candi Ijo :

  1. Patuhi aturan yang ada di tempat wisata cagar budaya Candi Ijo.
  2. Jangan mengambil, merusak dan melakukan vandalisme pada benda purbakala di area situs.
  3. Jagalah kebersihan di area Candi Ijo.
  4. Ijin pemotretan di Candi Ijo terbilang mudah, bisa lapor lebih dulu ke petugas. 

Informasi Wisata Candi Ijo :

  • Lokasi : Jl. Candi Ijo, Nglengkong, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572 (Map : Klik Disini)
  • Buka / Tutup : 07.00 - 17.00 WIB
  • HTM : Rp.5.000/orang
  • Wisata Sekitar : Tebing Breksi, Candi Barong, Candi Banyunibo, Situs Ratu Boko, Bukit Srumbung Indah, Watu Payung. 

Ref : Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, wikipedia, candi.perpusnas, kebudayaan.kemdikbud.