Candi Wringin Branjang, Situs Kuno Unik di Kaki Gunung Gedang - Manusia Lembah

Candi Wringin Branjang, Situs Kuno Unik di Kaki Gunung Gedang

Blitar memang penuh dengan objek wisata sejarah dengan adanya banyak situs kuno yang ditemukan hampir di setiap desa. Sebagian besar situs atau candi tersebut diperkirakan berasal dari Majapahit dan yang paling terkenal adalah situs Candi Penataran

Selain itu, masih ada banyak situs sejarah yang tersembunyi, salah satunya adalah Candi Wringin Branjang. Berbeda dari kebanyakan candi lainnya, Candi Wringin Branjang berbentuk rumah yang sangat sederhana dan bisa menjadi wisata sejarah di Blitar yang tidak boleh dilewatkan. 

Candi Wringin Branjang
Candi Wringin Branjang (08°00′09.7″S 112°16′53.7″E) adalah salah satu candi di Blitar yang terletak di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ada beberapa rute ke Candi Wringin Branjang :
  1. Dari Blitar : Menuju ke Garum-Talun. Sampai di perempatan Desa Kendalrejo belok kiri hingga mentok, kemudian belok kanan ke Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari. Pada pertigaan TK Al-Hidayah Sumberagung belok kiri, iku jalan hingga memasuki kawasan hutan Gunung Gedang.
  2. Dari Batu : Menuju ke Kecamatan Pujon - Ngantang. Dari pertigaan Kambal, Desa Mulyorejo, belok kiri ke Desa Pagersari - Krisik - Semen - Soso - Ngaringan. Di pertigaan Ngaringan belok kanan menuju Gandusari. Di pertigaan setelah Polsek Gandusari belok kanan hingga di pertigaan Dusun Loding, desa Sumberagung. Beloklah ke kanan menuju Dusun Rejo Katon, Desa Sumberagung.
  3. Dari Malang : Menuju ke kecamatan Sumberpucung-Selorejo-Kesamben-Wlingi. Sampai di perempatan Wlingi arahkan ke perempatan Gurit. Di pertigaan Babadan belok kiri hingga sampai di perempatan Desa Tambakan. Kemudian belok kanan mentok, lalu belok kiri. Tiba di pertigaan Dusun Loding, belok ke kanan menuju dusun Rejo Katon, Desa Sumberagung.
  4. Dari Kediri / Jombang : Menuju kecamatan Kasembon-Ngantang. Ikuti rute ke Candi Wringin Branjang dari Batu yang sudah dijelaskan diatas.

Sampai masuk kawasan hutan, jalan berupa jalan setapak yang masih bisa dilewati kendaraan roda dua. Jika ada pertigaan, ikuti jalan lurus hingga sampai di kawasan Candi Wringin Branjang yang berada tepat di sebelah kanan, didampingi pohon beringin. 

Area Candi Wringin Branjang
Candi Wringin Branjang berada di kaki Gunung Gedang yang masih di dalam rangkaian Gunung Kelud. Sepintas, candi ini mirip pos jaga dengan bentuk minimalis. Candi di Blitar ini memiliki bentuk persegi dengan atap berbentuk limas. 

Pintu candi Wringin Branjang menghadap ke selatan, berbeda dengan kebanyakan candi yang pintunya menghadap ke timur atau barat. Pada sisi-sisi dindingnya terdapat ventilasi yang berbentuk bintang bintang empat. 

Memiliki bentuk yang unik, nama candi di Blitar ini juga tak kalah unik. Wringin memiliki arti 'pohon beringin', sedangkan Branjang memiliki arti 'terjebak'. Konon, candi ini diberi nama Wringin Branjang karena saat pertama kali ditemukan, candi ini terlilit oleh akar pohon beringin.

Candi Wringin Branjang tersusun dari batu andesit polos tanpa hiasan, memiliki panjang 400 m, lebar 300 m dan tinggi 500 m. Sekitar 100 meter di belakang Candi Wringin Branjang terdapat Situs Gadungan. Pada balok batu situs gadungan tersebut terdapat pahatan angkat bertuliskan tahun 1231 Saka atau 1309 M dan diperkirakan situs di Blitar dibangun pada masa pemerintahan Raden Wijaya. 

Situs Wringin Branjang
Bentuknya yang berbeda dari candi-candi yang ada di jaman Majapahit, memang hingga kini belum ditemukan keterkaitan Candi Wringin Branjang dengan kerajaan - kerajaan di wilayah Jawa Timur. Pada penggalian tahun 1915, ditemukan arca Dewi Sri dalam kondisi patah. Hal ini menguatkan dugaan bahwa candi di Blitar ini adalah candi Hindu. 

Candi Wringin Branjang hanya berupa tubuh dan kepala candi. Diperkirakan kaki candi masih berada dibawah tanah. Bentuknya yang masih kokoh mungkin menjadi alasan kenapa candi ini tidak pernah sekalipun dipugar.

Menurut masyarakat sekitar, candi ini adalah tempat penyimpanan alat upacara dan pembangunan candi ini berorientasi pada puncak Gunung Kelud yang ada di sebelah utara. Konon, situs di Blitar ini dibangun sebagai tempat persembahan agar diberi keselamatan saat Gunung Kelud meletus. 

Tak jauh dibelakangnya ada struktur gapura Situs Gadungan, Altar Pemujaan Situs Gadungan yang berada satu kompleks dengan Padepokan Gunung Gedang.

Cheers...

Tips Wisata Candi Wringin Branjang :

  1. Lokasi candi masih minim petunjuk arah. Jika bingung, tanyakan penduduk sekitar karena mayoritas semua tau arah letak Candi Wringin Branjang.
  2. Meski pernah ada yang menggunakan mobil ke lokasi, lebih baik gunakan kendaraan roda 2.
  3. Patuhi aturan yang ada di tempat wisata cagar budaya Candi Wringin Branjang.
  4. Tak jauh dari lokasi ada Situs Gadungan yang bisa sekalian dikunjungi.
  5. Jangan mengambil, merusak dan melakukan vandalisme pada benda purbakala di area situs.
  6. Jagalah kebersihan di area Candi Wringin Branjang.