10 Gunung di Indonesia yang Pernah Meletus Dahsyat - Manusia Lembah

10 Gunung di Indonesia yang Pernah Meletus Dahsyat

Gunung di Indonesia yang Pernah Meletus DahsyatIndonesia merupakan negara yang berada di dalam cincin api, sehingga tak heran jika banyak gunung berapi yang masih aktif tersebar di sepanjang kepulauannya. 

Beberapa dari gunung aktif tersebut sangat berbahaya karena letusannya bisa mengakibatkan bencana alam hingga kematian. Bahkan salah satu gunung aktif di Indonesia pernah menyebabkan perubahan iklim dunia. 

Berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dari 127 gunung berapi aktif di Indonesia, 69 diantaranya dipantau terus menerus 24 jam sehari!.

Gunung di Indonesia yang Pernah Meletus Dasyat

Saat ini ada gunung api yang berstatus Awas (Level IV) sejak 2 Juni 2015 yaitu Gunung Sinabung. Selain itu 18 gunung api berstatus Waspada (Level II) yaitu Gunung Merapi, Gunung Kerinci, Gunung Dempo, Anak Krakatau, Gunung Dieng, Gunung Semeru, Gunung Bromo, Gunung Rinjani, Gunung Sangeang Api, Gunung Rokatenda, Gunung Soputan, Gunung Lokon, Gunung Karangetang, Gunung Gamalama, Gunung Gamkonora, Gunung Ibu, Gunung Dukono dan Gunung Banda Api. 

Meski aktif mengeluarkan asap belerang dari kawahnya, ada beberapa gunung yang masih jadi tempat favorit pendakian para pendaki. Sebut saja Gunung Semeru, Gunung Tambora, Gunung Rinjani, Gunung Merapi dan Gunung Kerinci

Namun, pendakian ke gunung-gunung berapi tersebut harus tetap mendapat instruksi dari pihak pengelola agar tidak terjadi hal yang diinginkan. Nah, dari sekian banyak gunung berapi di Indonesia, ada beberapa diantaranya yang pernah meletus dahsyat, bahkan tercatat dalam sejarah.

Berikut 10 gunung di Indonesia yang pernah meletus dahsyat :

1. Gunung Toba Purba (8 VEI)

gunung toba
Danau Toba
Meski dulu gunung ini ada sebelum Indonesia terbentuk, kini lokasinya memang ada di Indonesia dan sudah menjadi sebuah danau terbesar. Menurut peneliti, Danau Toba muncul akibat letusan gunung. 

Gunung yang disebut dengan Gunung Toba Purba diperkirakan meletus sekitar 75.000 tahun lalu, yang menyemburkan 2.000-3.000 kubik batu dan debu panas yang menyelimuti atmosfer bumi selama 6 tahun. 

Diperkirakan juga 10.000 manusia dan makhluk hidup lain meninggal dan beberapa spesies punah. Bisa dibilang letusan Gunung Toba hampir memusnahkan hampir seluruh makhluk hidup di bumi. 

Letusan Gunung Toba masih menjadi misteri hingga kini dan terus digali secara ilmiah oleh para ilmuwan. Letusan besar dari supervolcano satu-satunya di Indonesia ini diyakini menjadi letusan terbesar di bumi yang sama sekali tidak tercatat di dalam buku, tetapi kini terlihat bukti-bukti ilmiah yang sudah dilakukan oleh peneliti. Baca : Bagaimana Gunung Berapi Bisa Dianggap Mati?

Kaldera Gunung Toba diperkirakan tercipta lewat tiga letusan raksasa dan akhirnya membentuk Danau Toba, Danau terbesar di Indonesia. Jika Danau Toba adalah kaldera, tidak terbayang berapa besar Gunung Toba kala itu. Para ilmuwan juga meyakini bahwa semua supervolcano di dunia pasti akan meletus kembali. 

2. Gunung Maninjau Purba (7 VEI)

gunung maninjau
Danau Maninjau
Menurut peneliti, Gunung Maninjau Purba meletus 60.000 tahun lalu, yang menyemburkan 220-250 kubik material vulkanik yang tersebar hingga radius 75 kilometer. Gunung Maninjau diperkirakan meletus dahsyat tiga kali dan masing-masing letusannya membentuk kaldera yang saling menyambung hingga akhirnya terbentuk Danau Maninjau. 

3. Gunung Samalas  (7 VEI)

gunung barujari
Gunung Barujari
Banyak yang mengerti tentang Gunung Rinjani, tapi masih jarang yang mendengar tentang Gunung Samalas. Gunung Samalas yang belakangan dikenal dengan Gunung Barujari di Danau Segara Anak Gunung Rinjani, ternyata pernah meletus dahsyat. 

Gunung Samalas meletus dahsyat pada tahun 1257 yang mengakibatkan perubahan iklim mendadak di wilayah Eropa, sehingga terjadi kematian dan kelaparan besar. 

Jika merujuk skala VEI, besar letusan Gunung Samalas ini 8 kali lebih dahsyat dibanding Gunung Krakatau. Besarnya erupsi dan letusannya, Gunung Samalas akhirnya runtuh dan menciptakan sebuah kaldera yang sekarang diberi nama Segara Anak. 
Baca : Legenda Dewi Anjani dan 10 Misteri Gunung Rinjani

Keberadaan Gunung Samalas akhirnya terkuak setelah para ilmuwan melakukan penelitian panjang dan juga petunjuk dari lontar babad lombok. Bisa jadi Gunung Samalas adalah induk dari Gunung Rinjani, karena keberadaannya berlokasi di gunung yang awalnya dijuluki sebagai Gunung Samalas. Jadi bisa disebut juga bahwa Gunung Barujari adalah cucu dari Gunung Samalas. 

4. Gunung Kelud (4 VEI)

gunung kelud
Erupsi Gunung Kelud 2014
Gunung Kelud berada di Jawa Timur. Gunung Kelud pernah meletus dahsyat pada tahun 1586 yang merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Letusannya pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar yang menyapu pemukiman. Untuk itulah sistem untuk mengalihkan aliran lahar dibuat pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini. Baca : Misteri Gunung Kelud dan Sumpah Lembu Suro

Tahun 2007, Gunung Kelud kembali meningkatkan aktivitasnya hingga akhirnya muncul gunung baru di tengah kawah. Namun pada tahun 2014, Gunung Kelud kembali meletus dahsyat, menyemburkan material vulkanik termasuk gunung baru di tengah danau dan berakhir dengan tampaknya kaldera atau kawah baru. 

5. Gunung Papandayan ( 3 VEI)

gunung papandayan
Gunung Papandayan
Gunung Papandayan berada di Jawa Barat. Letusan dahsyat Gunung Papandayan terjadi pada 12 Agustus 1772 yang merenggut nyawa 3.000 orang dan melenyapkan 40 desa. Letusannya benar-benar merubah struktur gunung, sehingga gunung berapi tersebut seperti gunung kembar-puncak. Baca : Menelisik 3 Pesona Gunung Papandayan yang Eksotis

Letusan itu menyebabkan kawasan Gunung Papandayan hancur hingga terbelah dan meninggalkan tebing-tebing curam yang bisa dijumpai hingga saat ini. 

6. Gunung Tambora (7 VEI)

gunung tambora
Gunung Tambora
Gunung Tambora berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini dikenal dalam sejarah karena Letusan Gunung Tambora pada 10 April 1815, menjadi erupsi gunung berapi terbesar dalam sejarah peradaban manusia. 

Tak hanya di Indonesia, dunia juga mendapat dampak dari letusan Tambora, karena terjadi perubahan iklim dan beberapa negara di belahan bumi utara tidak mengalami musim panas. 

Akibat letusan itu, tinggi Gunung Tambora dari 4.300 mdpl menjadi 2.851 mdpl, letusannya menelan korban hingga 17.000 dan menghapus keberadaan Kerajaan Pekat dan Kerajaan Tambora. 
Baca : Sejarah Letusan Tambora, "Pompeii Dari Timur"

Letusan Gunung Tambora membuat sebuah kaldera kering terbesar di Indonesia. Namun kisah belum usai, di dasar kaldera sudah terbentuk Doro Api Toi, yang dikenal dengan anak Gunung Tambora. Asap tipis mengepul dari puncak Doro Api Toi yang menandakan bahwa Gunung Tambora belum benar-benar mati.

7. Gunung Galunggung (5 VEI)

gunung galunggung
Kawah Gunung Galunggung
Gunung Galunggung berada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Gunung Galunggung meletus dasyat pada Juli 1822. Letusan ini menghasilkan hujan pasir kemerahan yang panas serta lahar. Aliran lahar bergerak ke tenggara mengikuti alisan sungai. Letusan Gunung Galunggung menewaskan sekitar 4.011 jiwa, sekaligus menghancurkan 144 desa. 

8. Gunung Merapi ( 4 VEI)

gunung merapi
Letusan Gunung Merapi
Gunung Merapi berada di Jawa Tengah dan merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia. Menurut catatan Van Bemmelen (1949 - catatan banyak dipertentangkan) Gunung Merapi pernah meletus dahsyat pada tahun 1006 yang membuat seluruh bagian tengah pulau Jawa diselubungi abu. 

Letusan tersebut menyebabkan Kerajaan Mataram Kuno harus pindah ke Jawa Timur karena tersapu lumpur. Sejarah mencatat Gunung Merapi meletus pada abad 9-11 M. Letusan kembali terjadi tahun 1672, 1786, 1822, 1872 dan masih banyak lagi letusan besar yang terjadi hingga terakhir pada tahun 2014.

Letusan Gunung Merapi paling dahsyat yang tercatat dalam sejarah modern terjadi pada 15-20 April 1872 dengan letusan mematikan selama 120 jam tanpa jeda. Letusan itu membentuk kawah oval dengan kedalaman mencapai 500 meter sekaligus memotong puncaknya menjadi 2.814 mdpl.

9. Gunung Krakatau (6 VEI)

gunung krakatau
Anak Gunung Krakatau
Gunung Krakatau terletak di Selat Sunda. Letusan Gunung Krakatau terbilang sangat dahsyat karena menyebabkan bencana besar tsunami setinggi 46 meter dan material batuan terlempar hingga pulau-pulau kecil di laut Afrika. Letusan Gunung Krakatau pada 26 Agustus 1883 ini juga mengakibatkan perubahan iklim dunia dengan turunnya suhu bumi 1,2 derajat selama setahun. 

Bahkan di beberapa negara bagian Amerika mengalami tahun musim hujan dengan intensitas tinggi yang disebut water year. Letusannya menelan korban hingga 36.417 jiwa.

Menurut penelitian di University of North Dakota, letusan Gunung Krakatau dan Gunung Tambora mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guinness Book of Records juga mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan paling hebat yang terekam dalam sejarah. 

Setelah letusannya, Gunung Krakatau tenggelam ke dalam laut dan pada tahun 1927 menampakkan diri lagi yang dikenal dengan Anak Gunung Krakatau.

10. Gunung Agung ( 5 VEI)

gunung agung
Gunung Agung
Gunung Agung berada di Bali dan masih aktif hingga sekarang. Letusan Gunung Agung paling dahsyat terjadi pada tahun 1963 setelah tertidur 120 tahun lamanya. Letusan pada saat itu dimulai pada 18 Februari 1963 hingga 27 Januari 1964 dan memakan korban jiwa 1.549 orang. Baca : Misteri dan Sejarah Letusan Gunung Agung

Letusan Gunung Agung pada 17 Maret 1963 mengirim puing-puing 8-10 kilometer ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik besar yang menghancurkan desa-desa. Letusan kedua pada 16 Mei 1963 menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk.

Itu adalah 10 gunung berapi yang pernah memiliki letusan dahsyat di Indonesia. Meski ada beberapa yang bisa didaki, sebaiknya tetap menaati peraturan yang dibuat oleh pengelola taman nasional agar tidak terjadi hal yang membahayakan, karena tidak sedikit pendaki yang menjadi korban keganasan asap beracun dari gunung berapi.