Ranu Klakah, Eksotisme Alam Sempurna di Jawa Timur - Manusia Lembah

Ranu Klakah, Eksotisme Alam Sempurna di Jawa Timur

Bukan hanya Gunung Semeru yang memiliki danau secantik Ranu Kumbolo. Menikmati panorama alam menawan dengan latar belakang gunung juga bisa dirasakan saat mengunjungi Lumajang. 

Ya, meskipun kota kecil yang dikelilingi beberapa kota besar seperti Probolinggo, Malang dan Jember, Lumajang memiliki keindahan dan ragam wisata yang tak kalah indah dengan kota yang lain. Kota berjuluk Oostenrijk Van Java ini memiliki Kawasan Segitiga Ranu dimana terdapat tiga danau, salah satunya adalah Ranu Klakah.

Ranu Klakah Lumajang.
Ranu Klakah
Ranu Klakah terletak di Desa tegal Randu, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Berada sekitar 20 km ke arah utara Kota Lumajang. Rute untuk ke Ranu Klakah tidak begitu susah. Untuk menuju ke Ranu Klakah, setelah sampai di Lumajang cari pasar Klakah dan ikuti arah ke Ranu Klakah.

Ranu Klakah merupakan salah satu danau alami yang terbentuk dari letusan Gunung Lemongan. Danau ini berada di Kawasan Danau Segitiga atau Kawasan Segitiga Ranu bersama dengan Ranu Bedali dan Ranu Pakis. Di antara ketiganya, Ranu Klakah merupakan danau terluas, terbesar dan paling populer di lereng gunung tersebut. Baca : Pendakian Gunung Lemongan via Klakah

Danau Ranu Klakah berada di ketinggian 900 mdpl dengan luas 22 Ha dan memiliki kedalaman sekitar 28-30 meter. Kondisi Ranu Klakah masih cukup alami, sehingga selain dibuka untuk tempat wisata, lokasi ini juga menjadi tempat favorit masyarakat untuk mencari ikan.

Ranu Klakah menyajikan panorama matahari terbit sangat indah. Menikmati Ranu Klakah di pagi hari akan menjadi menu pembuka yang sangat istimewa. Ketika langit yang gelap mulai terang oleh perpaduan warna biru, merah dan kuning keemasan ditambah kabut tipis yang perlahan hilang dari permukaan air danau yang tenang, saat itulah momen istimewa dimulai. 

Para nelayan mulai terlihat jelas di permukaan danau, dengan latar belakang pepohonan hijau serta gagahnya Gunung Lemongan. Benar-benar landscape yang mampu menarik hati siapapun yang melihatnya.  Ranu Klakah dengan beberapa aktivitas nelayan dan burung-burung lapar yang menangkap mangsa di permukaan danau, seolah menjadi pelengkap suasana yang sayang jika tidak diabadikan. Baca : Pendakian Gunung Lemongan via Klakah

Ranu Klakah Lumajang.
Ranu Klakah #2

Letak Ranu Klakah, Ranu Bedali dan Ranu Pakis membentuk pola segitiga jika dilihat dari ketinggian. Tak heran kenapa masyarakat menyebutnya sebagai Kawasan Segitiga Ranu. 

Selain tempat yang cocok untuk menikmati matahari terbit, tempat wisata di Lumajang ini juga dilengkapi dengan berbagai wahana yang menarik seperti speedboat, kano, jet sky, perahu angsa, rakit bambu tradisional dan area pemancingan. 

Bagi yang hobi memancing, di tempat wisata ini ada keramba yang sengaja dibuat oleh masyarakat sebagai budidaya ikan air tawar seperti ikan tombro, ikan mujair dan ikan nila. Ready to compete with fishermen?

Sebuah taman bermain kecil juga dibangun di samping pintu air Ranu Klakah untuk tempat bermain bagi anak-anak. Lelah bermain dan mulai lapar?, cobalah mencicipi hidangan kuliner khas Ranu Klakah di warung apung yang ada di tepi danau. Menikmati olahan sedap ikan air tawar sambil memandang panorama menawan Ranu Kalah. Hm... nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Ranu Klakah Lumajang.
Waiting for Sunrise

Tips Wisata ke Ranu Klakah Lumajang :

  1. Ranu Klakah bisa dijangkau dengan kendaraan roda 2 dan roda 4. Tetapi parkir untuk roda 4 cukup susah karena lokasi yang sempit. 
  2. Momen yang tepat di Ranu Klakah adalah menjelang matahari terbit, karena matahari tepat akan terbit dari balik Gunung Lemongan.
  3. Retribusi wisata dibuka sekitar jam 08.00. Jadi jika ingin melihat sunrise, nikmatilah dengan gratis.
  4. Meski fasilitas pendukung paling lengkap diantara dua danau yang lain, kondisinya kurang terawat, harap maklum.
  5. Jangan mengotori atau merusak area danau dengan cara apapun karena danau dan ikan didalamnya dibutuhkan masyarakat sekitar yang mata pencahariannya sebagai nelayan.
  6. Jangan mengotori area wisata dengan membuang sampah sembarangan sembarangan atau melakukan vandalisme.